Harga Bahan Pokok Meningkat Jelang Nataru, Mendag: Sebentar Lagi Stabil

8 Desember 2022 21:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara penjualan bahan pokok secara digital di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara penjualan bahan pokok secara digital di Pasar Tomang, Jakarta, Kamis (18/8/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan kenaikan harga bahan pokok menjelang natal dan tahun baru (Nataru) tidak akan bertahan lama. Ia meyakinkan masyarakat harga akan segera kembali stabil.
ADVERTISEMENT
Zulhas mengatakan, faktor utama harga segera turun adalah menurunnya tingkat inflasi. Ia mengatakan meski ada kenaikan, itu sifatnya hanya sementara.
“Stabil, harganya tadi dari paparan saya inflasi itu 5,7 jadi 5,4 persen kan? Artinya barangnya ada dan harga stabil. Ada yang naik sedikit saja, tapi sudah stabil,” tutur Mendag di Gedung PJEPP, Kamis (8/12).
Zulhas juga mengatakan meski ada jenis bahan pokok yang mengalami kenaikan harga, beberapa jenis malah turun. Menurut Zulhas, sebentar lagi seluruh harga pokok akan seragam stabil.
“Tadi saya ke pasar, sedikit (kenaikan harga) seperti cabai rawit, tapi cabai keriting tidak. Telur naik sedikit, ayamnya turun banyak (harga dagingnya). Jadi sebentar lagi akan stabil semua,” katanya dalam konferensi pers.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan untuk bahan-bahan pokok tidak mengalami kekurangan pasokan, terkecuali untuk kedelai dan beras yang mengharuskan pemerintah mengimpor dari Amerika Serikat (AS).
“Aman (pasokan), makanya harga akan stabil. Cabe rawit (contohnya) saya banyak bikin buat sambal, jadi saya tahu,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan kumparan minggu lalu, harga sejumlah bahan pokok di berbagai pasar di DKI Jakarta mulai mengalami kenaikan menjelang Nataru. Di antaranya adalah telur dan cabai yang mengalami kenaikan hampir dua kali lipat. Para pedagang cabai contohnya, mengaku pasokan sedang sulit imbas gempa di Cianjur beberapa waktu itu.
“Cabai rawit merah itu 25.000, sekarang sudah Rp 45.000. Memang tidak bisa dipatok, Sementara cabai rawit itu Rp 15.000, bulan lalu (November) masih Rp 7.500,” tutur Furwati, pedagang cabai di Pasar Gondangdia kepada kumparan, Jumat (2/12).
ADVERTISEMENT