Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Harga Batu Bara Anjlok di Bawah USD 100/Ton, CPO Turun 4 Persen
18 Maret 2025 8:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Harga komoditas mengalami tekanan pada penutupan perdagangan Senin (17/3), kecuali minyak mentah yang sedikit naik karena Amerika Serikat berencana menyerang kelompok Houthi di Yaman.
ADVERTISEMENT
Harga batu bara anjlok kembali di bawah USD 100 per ton karena kelebihan pasokan, CPO juga merosot 4 persen imbas turunnya angka ekspor ke produsen utama. Berikut rangkumannya.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah naik tipis pada Senin, setelah AS berjanji untuk terus menyerang Houthi Yaman sampai kelompok itu mengakhiri serangannya terhadap kapal logistik, sementara data ekonomi China meningkatkan harapan untuk permintaan yang lebih tinggi.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 0,7 persen menjadi USD 71,07 per barel, sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,6 persen menjadi USD 67,58 per barel.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan meminta pertanggungjawaban Iran atas serangan apa pun yang dilakukan oleh kelompok Houthi yang didukungnya di Yaman, sementara pemerintahannya memperluas operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak Trump kembali ke Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara menurun pada penutupan perdagangan Senin. Harga batu bara berdasarkan tradingeconomics turun 1,99 persen dan menetap di USD 98,75 per ton.
Harga batu bara Newcastle kembali anjlok menjadi level terendah hampir empat tahun karena pembatasan produksi tertentu tidak cukup untuk mengatasi kelebihan pasokan. China mengumumkan produksinya akan meningkat 1,5 persen menjadi 4,82 miliar ton pada tahun 2025 setelah mencatat rekor pada tahun 2024.
Selain itu, produksi Indonesia naik ke rekor tertinggi 836 juta ton pada tahun 2024, 18 persen di atas target. Akibatnya, Glencore mencatat banyak produsen batu bara Australia, yang khususnya berdampak pada mutu Newcastle, sedang mempertimbangkan untuk melakukan pengurangan produksi karena harga yang lebih rendah mengurangi margin.
ADVERTISEMENT
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) anjlok pada penutupan perdagangan Senin. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO turun 4,52 persen menjadi MYR 4.371 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia anjlok karena para pedagang mengamankan keuntungan. Tanda-tanda ekspor yang lemah terus berlanjut, dengan surveyor kargo melaporkan pengiriman dalam 15 hari pertama Maret turun antara 7,5 dan 10,1 persen dari bulan sebelumnya. Sementara itu, data industri menunjukkan ekspor Februari menyusut 16,27 persen ke level terendah empat tahun sebesar 1 juta ton.
Untuk membatasi kerugian lebih lanjut, pembeli utama China meluncurkan "rencana aksi khusus" untuk meningkatkan konsumsi, termasuk langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga. Sementara itu, produksi industri China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada awal tahun 2024, dan penjualan eceran naik paling tinggi sejak Oktober.
ADVERTISEMENT
Nikel
Harga nikel terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan tradingeconomics turun 0,85 persen menjadi USD 16.410 per ton.
Harga nikel berjangka merangkak naik karena pasar mempertimbangkan besarnya pemotongan produksi di Indonesia akan melawan pasar yang kelebihan pasokan. Pemerintah Indonesia mempertimbangkan untuk mengurangi kuota penambangan nikel sebesar 120 juta ton pada tahun 2025, cukup untuk mengurangi pasokan global sebesar 35 persen.
Namun, keengganan pembeli untuk memicu rebound mengindikasikan bahwa nikel mungkin tetap kelebihan pasokan, karena stok di gudang LME tetap lebih dari dua kali lipat dari satu tahun lalu di hampir 200 ribu ton. Sementara itu, permintaan manufaktur yang diukur oleh kedua PMI Tiongkok meningkat pada bulan Februari, membatasi tekanan bearish.
ADVERTISEMENT
Timah
Sementara itu, harga timah juga terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin. Berdasarkan situs London Metal Exchange (LME), harga timah turun tipis 0,26 persen menjadi USD 35.187 per ton.
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.