Harga Batu Bara dan Sawit Melonjak, Ekspor RI Agustus Pecah Rekor Sejak 2011

15 September 2021 15:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, hingga timah menjadi berkah bagi nilai ekspor Indonesia selama Agustus 2021 yang tembus USD 21,42 miliar, naik 20,95 persen secara bulanan/month to month (mtm) dan naik 64,10 persen secara year on year (yoy).
ADVERTISEMENT
Dengan kenaikan permintaan dan kenaikan harga komoditas, total nilai ekspor RI yang sebesar USD 21,42 miliar per Agustus menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu tercatat sebesar USD 4,64 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, harga komoditas nonmigas secara bulanan meningkat. Misalnya batu bara per Agustus 2021 naik 11,04 persen secara mtm, kelapa sawit naik 6,65 persen secara mtm, dan minyak kernel naik 4,66 persen secara mtm.
"Apakah karena faktor komoditas? Iya, dari sisi volume dan harga naik. Dan komoditasnya yang paling tinggi (kenaikan harga dan volumenya) minyak sawit dan batu bara," kata dia dalam konferensi pers secara daring, Rabu (15/9).
Pekerja membongkar muat Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke atas truk. Foto: ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Meski begitu, ada beberapa komoditas yang turun, terutama tembaga turun 0,85 persen mtm dan emas turun 1,25 persen mtm. Sedangkan dari sisi migas, harga minyak mentah Indonesia (ICP) turun 6,06 persen per Agustus 2021 menjadi USD 67,80 per barel secara mtm. Namun, secara yoy naik USD 62,82 persen.
ADVERTISEMENT
Moncernya harga komoditas ini juga membuat neraca perdagangan Agustus 2021 kembali surplus USD 4,74 miliar. Capaian surplus ini merupakan yang keenam belas secara berturut-turut, juga yang tertinggi sejak 2006.
"Ini surplus tertinggi. Terakhir surplus tertinggi USD 4,64 miliar pada 2006, sekarang surplus USD 4,74 miliar," kata Margo.