Harga Batu Bara Melonjak, Ekspor Pertambangan RI Naik 183 Persen

15 Oktober 2021 12:46 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Melonjaknya harga batu bara akhir-akhir ini membuat ekspor pertambangan Indonesia naik 183,5 persen per September 2021 secara tahunan (year on year/yoy) dan 3,4 persen secara bulanan (month to month/mtm) senilai USD 3,77 miliar
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono merinci, pertumbuhan ekspor batu bara mencapai 168 persen dengan porsi ekspornya (share) mencapai 70,3 persen. Komoditas lainnya adalah biji tembaga dengan pertumbuhan tertinggi 166,2 persen dan lignid 90,4 persen.
"Ekspor produk pertambangan dan lainnya naik 3,46 persen secara mtm yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor batu bara," kata Margo konferensi pers virtual BPS, Jumat (15/10).
Meski ekspor pertambangan naik tajam, nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan mencapai USD 20,60 miliar atau turun 3,84 persen dibanding Agustus 2021. Rinciannya, ekspor migas turun 12,56 persen mtm dan nonmigas turun 3,38 persen mtm.
Melihat data per sektor, migas secara mtm (USD 0,93 miliar) turun 12,56 persen, tapi secara yoy naik 39,79 persen. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (USD 0,39 miliar) dibanding Agustus 2021 naik 15,04 persen, tapi secara yoy turun 4,96 persen. Sektor industri pengolahan dibanding Agustus (USD 15,51 miliar) turun 5,29 persen, namun dibanding tahun 2020 naik 34,33 persen.
ADVERTISEMENT