Harga Batu Bara Naik, Indika Energy Belum Punya Target Besar

27 Januari 2017 19:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Konferensi pers PT Indika Energy (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PT Indika Energy (Foto: Edy Sofyan/kumparan)
PT Indika Energy Tbk (INDY) optimistis kinerja perusahaan tahun ini lebih baik pasca 3 tahun terus mengalami kerugian. Rasa optimis muncul setelah harga batu bara mulai rebound dan bisa memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Indika Energy Azis Armand mengatakan meskipun harga batu bara naik, perseroan belum memiliki target besar. Misalnya produksi batu bara tahun ini dipatok sama seperti tahun lalu sebesar 32 juta ton.
"Kami memang berhati-hati dalam produksi, apalagi di tengah harga batu bara yang mulai membaik. Kira-kira akan mencapai 80-85 dolar AS per ton, dibandingkan pada awal 2015 di 50 dolar per ton," kata Azis di Graha Mitra, Jakarta, Jumat (27/1).
Hadir pada acara tersebut Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid, Direktur Indika Energy Eddy Junaedy Danu, Head of Corporate Communication Indika Energy Ricky Sugiarto, dan Sekretaris Perusahaan Indika Energy Dian Paramita.
Selain itu, Azis menambahkan perseroan juga akan tetap fokus pada upaya efisiensi termasuk mengurangi beban yang menekan laba perusahaan. Hingga kuartal III tahun 2016, Indika Energy masih mencetak rugi bersih sebesar 16,31 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT
Proses dumping tambang batubara. (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Proses dumping tambang batubara. (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)
"Selama 3 tahun terakhir ini kami melakukan penyesuaian di bidang produksi, seperti stripping ratio dikurangi, negosiasi ulang dengan kontraktor-kontraktor besar, dan pengurangan jam kerja," ucapnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan perseroan memang akan terus memangkas utang dengan skema restrukturisasi agar beban bunga tidak menekan keuangan. Di akhir tahun 2015, Indika Energy juga berhasil melunasi sebagian utangnya dan melakukan pembelian kembali (buyback) surat utang (notes) sebesar 128,57 juta dolar AS.
"Dari pinjaman bank sendiri sudah kita lunasi sebagian. Sekarang utang di posisi 805 juta dolar AS, dibanding 2015 mencapai 1,5 miliar dolar AS," kata Arsjad.
Di tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal sekitar 80 juta dolar AS. Jumlah ini lebih tinggi dari belanja modal tahun lalu sebesar 38,2 juta dolar AS. Mayoritas belanja modal akan digunakan untuk membiayai ekspansi PT Petrosea Tbk (PTRO).
ADVERTISEMENT
"Kami tahun ini ekspansinya lebih ke restrukturisasi bisnis dengan penyelarasan konsolidasi keuangan perusahaan dan anak usaha," sebutnya.