Harga Batu Bara Terjun Bebas, Ini Strategi Bukit Asam (PTBA) Tetap Cuan di 2024

8 Maret 2024 11:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) operasikan hybrid dump truck hingga bus listrik. Foto: PTBA
zoom-in-whitePerbesar
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) operasikan hybrid dump truck hingga bus listrik. Foto: PTBA
ADVERTISEMENT
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) optimistis tetap mencetak peningkatan laba bersih di tahun 2024, meski ada koreksi harga komoditas batu bara yang telah berdampak pada kinerja keuangan perseroan di tahun 2023.
ADVERTISEMENT
PTBA mengumumkan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun di tahun 2023. Pencapaian ini anjlok 51,58 persen dibandingkan 2022 (year on year/yoy) yang sempat mencetak laba bersih terbesar sepanjang sejarah sebesar Rp 12,6 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin, menjelaskan kondisi harga komoditas batu bara yang berbeda dari tahun 2022, membuat laba bersih perseroan anjlok lebih dari setengah
"Harga di tahun 2023 dibandingkan 2022 itu turunnya sekitar 23 persen, tapi khusus untuk ICI-3 itu yang kita pakai itu turunnya hampir 34 persen," ungkapnya saat konferensi pers, Jumat (8/3).
PTBA mencatat, rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 34 persen dari USD 127,8 per ton pada Januari-Desember 2022, menjadi USD 84,8 per ton secara tahunan.
Ilustrasi tambang batu bara. Foto: Shutterstock
Farida melanjutkan, faktor lain penurunan laba bersih PTBA adalah kenaikan dari sisi biaya. Komponen biaya yang mengalami kenaikan yakni royalti, angkutan, dan penambangan. Secara kuartalan, kata dia, komponen biaya sudah semakin turun di kuartal IV.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita harapkan di 2024 kalau kita pakai efisiensi dari sisi cost, kita berharap walaupun harga itu turun mungkin laba bersih bisa dijaga dengan baik," tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan pada tahun 2022 harga komoditas batu bara memang sedang tinggi-tingginya, sehingga ketika harga melandai, laba bersih perseroan ikut anjlok.
"Kalau masalah harga ini jujur uncontrolable, itu ditentukan pasar dunia, kami hanya berkomitmen agar menjaga kinerja perusahaan tetap positif, artinya tetap mendapatkan laba. Besaran laba ini tergantung fluktuatif harga komoditas batu bara," jelasnya.
Bongkar muat batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Arsal mengatakan, PTBA akan menjaga kinerja keuangan tetap positif, ketika harga batu bara terus menurun di tahun ini, perseroan akan mengerahkan upaya efisiensi dari sisi biaya.
ADVERTISEMENT
"Kalau harga menukik lagi turun, tentunya sedapat mungkin atau kami berusaha sekeras-kerasnya agar kinerja perusahaan tetap positif," pungkasnya.
Adapun total produksi batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,9 juta ton, tumbuh 13 persen dibanding tahun 2022 yang sebesar 37,1 juta ton. Capaian ini melampaui target sebesar 41 juta ton yang ditetapkan di awal tahun 2023.
Kenaikan produksi ini, kata Arsal, diikuti dengan peningkatan volume penjualan batu bara menjadi 37,0 juta ton, naik 17 persen dibanding tahun sebelumnya. Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibanding tahun 2022.
Sementara itu, penjualan batu bara domestik tercatat sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen secara tahunan (year on year).
ADVERTISEMENT