Harga Bawang Merah Melonjak, Kementan Perkirakan Panen 67.000 Ton Bulan Ini

5 Mei 2020 11:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen bawang merah. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen bawang merah. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan pemantauan intensif terhadap pasokan 11 bahan pangan pokok, salah satunya bawang merah. Di beberapa tempat dijumpai kenaikan harga, akibat panen raya yang mundur. Misalnya di Jakarta, harga bawang merah mencapai Rp 65.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, yakin pasokan dan harga bawang merah secara nasional berangsur normal seiring panen raya di beberapa sentra dalam waktu dekat.
“Memang terjadi pergeseran musim tanam akibat anomali iklim. Akibatnya jadwal panen raya juga sedikit bergeser," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/5).
Data Early Warning System (EWS) dari Ditjen Hortikultura menunjukkan panen bawang merah pada bulan Mei di 18 sentra utama diperkirakan seluas 8.958 hektar, dengan produksi mencapai lebih dari 67 ribu ton.
Ilustrasi bawang merah. Foto: Dok. Kementerian Pertanian
Sementara kebutuhan wilayah Jabodetabek pada bulan Mei ditaksir sebanyak 14.549 ton. Dari angka tersebut produksi bawang merah diyakini mencukupi.
Bahkan Prihasto berjanji pihaknya akan membantu bila diperlukan subsidi ongkos kirim, dan operasi pasar bila terjadi harga tidak wajar di pasaran.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Yulia Hendrawati menyatakan panen raya di Brebes mundur dari rencana awal. Sebab, musim hujan baru dimulai Desember tahun lalu.
Yulia bilang, para petani di Brebes baru menanam bawang merah pada bulan Maret 2020. Sehingga ia memprediksi bulan Mei 2020 atau tiga bulan setelah tanam akan mulai panen raya.
"Kalau tanam di musim hujan gitu biaya produksinya otomatis lebih mahal. Belum lagi ancaman serangan penyakit dan potensi kebanjiran di beberapa lokasi,” ungkapnya.
Yulia mencatat sekitar 1.600 hektare (ha) lahan siap panen pada bulan Mei 2020. Namun, ia mengakui pasokan ke Jakarta memang relatif berkurang untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
“Insyaallah kalau untuk pasokan menjelang lebaran aman bahkan sampai setelah lebaran nanti karena panen berlangsung terus susul menyusul,” jelas Yulia.
Sementara itu Ketua Kelompok Tani Maju Jaya Desa Pasir Kabupaten Demak Abdul Rosyid, mengatakan sebagian besar daerahnya akan mulai panen pada pekan kedua bulan Mei.
“Umur tanaman disini rata-rata 30-40 hari, jadi ya kemungkinan mulai panen raya nanti minggu ke-2 bulan Mei,” ungkap Rosyid.
Prediksinya, tidak kurang dari 700 hektar akan dipanen di daerahnya. Dalam sehari kelompoknya mampu mengirim 10-15 truk dengan kapasitas 7 ton bawang merah per truk.
Rosyid menyebut para petani di daerahnya tidak merasa terganggu aktivitasnya meski ada pandemi COVID-19 ini. “Aktivitas di sini normal saja, seperti sedang tidak ada wabah saja. Tapi kami tetap patuh aturan kok, pakai masker dan jaga jarak saat di lahan,” katanya.
ADVERTISEMENT
****
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona