Harga Beras Masih Tinggi di Pasar Induk Cipinang, SPHP Belum Tersedia
9 Juni 2025 10:49 WIB
·
waktu baca 5 menit
Harga Beras Masih Tinggi di Pasar Induk Cipinang, SPHP Belum Tersedia
Harga beras premium dan medium di Pasar Induk Beras Cipinang masih tinggi, sementara stok beras murah atau SPHP belum masuk. kumparanBISNIS

ADVERTISEMENT
Aktivitas jual-beli di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Senin pagi (9/6), terpantau masih sepi. Pantauan kumparan sejak pukul 09.00 WIB menunjukkan belum ada geliat signifikan dari para pedagang maupun pembeli. Suasana pasar cenderung lengang, hanya beberapa pekerja tampak bersandar di depan toko sambil menunggu kedatangan truk.
ADVERTISEMENT
Truk-truk besar mulai masuk ke area pasar, sebagian membawa karung-karung beras dan berhenti tepat di depan toko-toko. Pelat nomor kendaraan yang terlihat didominasi huruf T, menunjukkan sebagian besar pasokan berasal dari Karawang dan Purwakarta, daerah lumbung padi di Jawa Barat.
Pukul 09.20 WIB, beberapa pengecer mulai berdatangan. Mereka membawa troli, karung kosong untuk mengangkut beras. Rata-rata pembelian dilakukan dalam jumlah lebih dari satu karung.
Di Toko Sefa, salah satu toko yang didatangi kumparan, harga beras premium jenis pandan wangi dipatok Rp 15.800 per kilogram (kg), atau Rp 790.000 per karung 50 kg. Sementara untuk beras medium, harganya Rp 13.300 per kilogram, atau Rp 665.000 per karung.
Saat ditemui pukul 09.20 WIB, Dawin, penjaga toko, menyebutkan harga premium mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
“Yang naik lumayan beras premium ini banyak, premium yang bagus Rp 15.800 per kg biasanya Rp 15.000an bisa kurang. Ini per kilo naik Rp 1.000 kira-kira,” ujar Dawin ketika ditanyai kumparan, Senin (9/6).
Kata Dawin, semua beras yang dijual di tokonya merupakan produksi lokal, terutama dari Karawang. Tidak ada pasokan impor yang masuk.
“Gak ada beras impor (di sini), beras lokal. Dari Karawang rata-rata. Kan sudah nggak boleh impor,” katanya.
Ia juga menyebutkan adanya pengawasan rutin dari petugas yang datang setiap minggu atau sebulan sekali. Meski demikian, beras Stabilisasi Pasokan Dan Harga Pangan (SPHP) belum tersedia di tokonya.
Beras SPHP atau beras murah didistribusikan sebagai langkah pemerintah untuk mengintervensi harga beras yang tinggi. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan, sebanyak 250.000 ton beras SPHP akan digelontorkan di Juni-Juli 2025.
ADVERTISEMENT
“Waduh, nggak ada (SPHP). Belum, nanti paling,” tambahnya.
Toko berikutnya yang dikunjungi kumparan adalah Toko Ida Jaya. Saat didatangi pukul 09.30 WIB, aktivitas di toko ini juga belum terlalu ramai. Beberapa pelanggan terlihat melakukan pembelian.
Di toko ini, beras premium dijual Rp 14.500 per kg, atau Rp 700.000 per karung 50 kg. Untuk beras medium, harganya Rp 13.200 per kg, atau Rp 625.000 per karung.
Ida, pemilik toko, mengatakan harga premium relatif stabil, namun beras medium mengalami sedikit kenaikan. Di sisi lain, beras SPHP juga tidak tersedia di toko ini.
“Stabil semua premium, yang naik ada (beras) medium kan HET Rp 12.500-an kalau nggak salah,” kata Ida.
Ida juga menegaskan tidak ada beras impor yang masuk ke tokonya. “Gak ada impor. Ya (produksi) nasional semua. Bagus-bagus ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski ada laporan mengenai operasi pasar, Ida mengatakan itu tidak terlalu sering dilakukan.
“Ada, tapi jarang. Ya sebulanan, saya nggak setiap hari ke sini, nerima laporan aja,” tambahnya.
Sementara itu, di Toko Lia yang didatangi pukul 09.32 WIB, suasana justru lebih sepi. Tidak terlihat aktivitas transaksi sama sekali saat kumparan tiba.
Karung-karung beras tersusun rapi, namun belum ada pembeli yang datang. Harga beras di toko ini lebih rendah dibanding dua toko sebelumnya.
Beras premium dijual Rp 13.900 per kg atau Rp 670.000 per karung. Sedangkan beras medium dipatok Rp 13.000 per kg atau Rp 615.000 per karung.
Lia menyebutkan harga beras di tokonya relatif stabil. Hanya saja, ia mengakui harga beras medium sedikit naik.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah stabil (semua). Premium sama medium ini, harga normal, kita selalu harga normal. Tapi agak naik medium ini Rp 13.000, naik gope (Rp 500),” kata Ida.
Ida juga menyampaikan beras yang dijual merupakan hasil produksi nasional. Terkait pengawasan harga, Lia mengaku tidak terlalu memperhatikan, namun menyadari adanya petugas yang datang secara berkala.
“Nggak ada, mas (SPHP). Ada premium sama medium aja, sama beras lain,” jelas Ida.
Berdasarkan data dari panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin (9/6), harga beras premium di tingkat nasional berada di angka Rp 15.689 per kg, di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 14.900.
Sementara, harga beras medium juga masih tinggi, yaitu Rp 13.793 per kg, melebihi HET sebesar Rp 12.500. Adapun, harga beras SPHP tercatat sebesar Rp 12.615 per kg, juga sedikit di atas HET Rp 12.500.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Bapanas memastikan ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dalam keadaan cukup, meskipun harga beras naik.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan berdasarkan hasil pantauan pada periode 25 Mei sampai 1 Juni 2025, rata-rata stok beras di PIBC sebesar 49.960 ton.
Menurut dia angka ini mencerminkan kondisi stok beras PIBC masih memadai untuk pasar tingkat grosir dan berada di level yang cukup aman. Sebab level minimal stok di PIBC yang harus dijaga berada di angka 30 ribu ton.
“Dengan rerata stok beras pada beberapa hari terakhir, tentu kita bisa melihat bahwa stok beras di PIBC di atas 45 ribu ton. Hari ini kita masih menunggu re-stock taking yang ada di PIBC, kita mau secara real tahu persis kondisi stok beras di PIBC,” kata Arief dalam keterangannya, Jumat (6/6).
ADVERTISEMENT
Terlebih menurut Arief, PIBC merupakan barometer pasar beras nasional memegang peran cukup penting dalam kaitannya pergerakan harga beras di tingkat konsumen.
