Harga Bitcoin Cetak Rekor Rp 1,2 Miliar Usai Trump Menang Pemilu AS

10 November 2024 13:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bitcoin. Foto:  Westend61/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bitcoin. Foto: Westend61/Getty Images
ADVERTISEMENT
Harga Bitcoin (BTC) mencetak rekor baru dengan mencapai USD 76.000 atau Rp 1,2 miliar berdasarkan laman CoinMarketCap, Minggu (10/11). Hal ini dipengaruhi kemenangan Donald Trump pada Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dan peningkatan minat dari kalangan institusional.
ADVERTISEMENT
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyebut hal tersebut merupakan bukti kuatnya situasi politik AS dalam mempengaruhi harga Bitcoin. Menurutnya, Trump merupakan sosok yang pro-kripto.
"Ketika Bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan kepercayaan dan harapan yang besar dari para investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis yang signifikan di pasar," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (10/11).
Dalam Pilpres AS, investor kripto memiliki ekspektasi yang lebih besar kepada Trump ketimbang Kamala Harris. Selain pro kripto, Trump juga disebut akan membentuk cadangan Bitcoin nasional di AS dan menjadikan AS sebagai negara yang memimpin sektor aset Bitcoin.
Berdasarkan data Farside Investors, Exchange Traded Fund (ETF) Bitcoin pada 6 November 2024 mencapai USD 621,9 juta setelah Trump menang.
ADVERTISEMENT
Selain Pilpres AS, Oscar melihat pergerakan dana institusional juga menjadi pendorong kenaikan harga Bitcoin. Ia melihat terdapat perubahan persepsi dari institusi terhadap aset kripto sebagai instrumen investasi jangka panjang.
“Adopsi Bitcoin bukan hanya didorong oleh para investor ritel, tetapi juga semakin kuat di kalangan institusi keuangan, terutama setelah adanya pengajuan ETF Spot Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock. Hal ini menunjukkan perubahan persepsi institusi terhadap aset kripto yang kini dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang,” lanjutnya.
Minat dari kalangan institusional juga membawa likuiditas yang lebih besar ke pasar kripto. Selain itu, hal ini menunjukkan Bitcoin semakin diterima kalangan mainstream.
“Ketika institusi mulai berinvestasi dalam Bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar dan legitimasi ke pasar kripto. Ini menjadi bukti bahwa Bitcoin semakin diterima di kalangan mainstream dan bukan sekadar aset spekulatif semata,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT