Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“INDODAX sendiri sudah mengalami halving tiga kali dan tahun ini adalah yang ke empat. Saya percaya bahwa halving day diindikasi dengan kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan Bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan, menaikan harga. Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena 'fear of missing out' yang diyakini memperkuat harga Bitcoin," ucap Oscar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/3).
Meski begitu, ia mengatakan meskipun harga Bitcoin naik, pada saat halving akan ada penyesuaian harga. Apalagi kemungkinan, di tahun ini kenaikan harganya bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih.
"Sebenarnya, hal lain yang perlu disiapkan dalam menyambut halving ini adalah bagaimana kita menyikapi masa-masa setelah halving dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA),” tambah Oscar Darmawan.
Menurut Oscar, dengan mengimplementasi teknik DCA ini, dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga Bitcoin yang terbaik. Begitu juga dengan sikap masyarakat Indonesia yang dinilai sangat baik dalam menyambut halving day. Hal ini merupakan salah satu efek dari literasi mengenai kripto yang mulai masif.
ADVERTISEMENT
“Reaksi masyarakat dalam halving kali ini sangatlah bagus jika dibandingkan halving sebelumnya. Biasanya orang-orang akan beli Bitcoin pada saat momentuh halving-nya. Namun sekarang, orang-orang sudah mulai membeli Bitcoin pada saat sebelum halving,” ucap Oscar.
Maka dari itu, Oscar Darmawan mengingatkan bahwa para investor kripto di Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan momentum ini dengan teknik DCA dan mencari informasi lebih banyak.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya, juga mengungkapkan bahwa menjelang halving day, berbagai sentimen berpengaruh mewarnai pergerakan harga Bitcoin. Terlebih, aset kripto ini telah mendapatkan pengakuan secara global.
“Pergerakan harga aset kripto ini memiliki referensi pada skala global. Pengaruh kondisi global seperti kenaikan suku bunga, eksistensi ETF Bitcoin, dan keputusan SEC memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga aset kripto. Terlebih lagi, semakin banyak pemberitaan yang muncul menjelang halving day ini,” ujar Tirta.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Aspakrindo, Asih Karniangsih juga memberikan pandangan serupa dengan menekankan pentingnya peningkatan pemahaman melalui pelatihan bersama para regulator dan pelaku usaha.
“Melihat tingginya tingkat fear of missing out' di masyarakat Indonesia, peluang ini harus dimanfaatkan. Mari bersama-sama menciptakan ruang edukasi, seperti Forum Group Discussion (FGD), untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai industri ini,” ucap Asih.