Harga Burung Kenari Impor Lebih Mahal karena Punya Kicauan Lebih Baik

19 Juli 2017 16:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka  (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tidak semua jenis burung hias yang dijual di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur adalah burung lokal. Beberapa pedagang justru ada yang menjual burung impor.
ADVERTISEMENT
Misalnya burung kenari. Selain menjual burung kenari pleci asal Nusa Tenggara Barat (NTB), ada juga burung kenari impor yang didatangkan langsung dari Taiwan dan India. Bahkan rata-rata harga jual burung kenari Taiwan dan India lebih mahal dibandingkan burung kenari pleci asal NTB.
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka  (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
"Tentu beda jauh bisa dua kali lipatnya. Contoh burung kenari Taiwan dipatok dengan harga Rp 500.000 per ekor sedangkan burung kenari lokal Rp 200.000 hingga Rp 250.000 per ekor," ujar salah satu pedagang Wandi saat ditemui kumparan (kumparan.com) di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta, Rabu (19/7).
Wendi beralasan mahalnya harga burung kenari impor karena kualitasnya lebih baik. Kualitas yang dimaksud adalah kicauan burung kenari saat bernyanyi.
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka  (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis Burung Hias di Pasar Burung Pramuka (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Kenari pleci itu dari NTB sebenarnya komoditas burung lokal kita cukup banyak tapi masih ada yang impor karena kualitasnya lebih bagus apalagi kenari yang dari Taiwan dan India," sebutnya.
Lantas burung kenari mana yang dicari dan dibeli oleh para penghobi burung hias?
"Ya tentu yang bagusan, yaitu impor karena harganya mahal ya karena diimpor itu," sebutnya.