Harga CPO Merosot, Investor Khawatir Dampak Jeda 90 Hari Tarif Trump

15 April 2025 8:10 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Harga komoditas cenderung menguat pada penutupan perdagangan Senin (14/4), kecuali harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang menurun lebih dari 1 persen karena kekhawatiran dampak jeda tarif impor Presiden AS Donald Trump selama 90 hari.
ADVERTISEMENT
Harga nikel melesat di tengah membaiknya proyeksi industri manufaktur global, begitu juga komoditas timah yang sedikit naik. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.

Minyak Mentah

Harga minyak mentah sedikit naik pada Senin, karena pengecualian beberapa barang elektronik China dari tarif impor AS, serta data yang menunjukkan peningkatan tajam dalam impor minyak mentah China pada Maret.
Meski begitu, kenaikan tersebut dibatasi oleh kekhawatiran bahwa perang dagang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi global dan mengurangi permintaan bahan bakar.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik 0,2 persen menjadi USD 64,88 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup naik 3 sen menjadi USD 61,53 per barel.

Batu Bara

Sedangkan harga batu bara juga naik pada penutupan perdagangan Senin. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga batu bara naik 0,69 persen menjadi USD 95.50 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga batu bara Newcastle masih lesu di bawah USD 97 per ton pada April, turun lebih dari 20 persen tahun ini ke level terendah dalam hampir empat tahun, di tengah pasokan yang terus melimpah di antara produsen-produsen utama dunia.
Data dari Indonesia menunjukkan produksi mencapai rekor 836 juta ton tahun lalu, melampaui target awalnya sebesar 18 persen. Selain itu, Tiongkok berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 1,5 persen menjadi 4,82 miliar ton tahun ini setelah jumlah produksi yang memecahkan rekor pada tahun 2024.
Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara melintas perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (6/11/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

CPO

Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) merosot pada penutupan perdagangan Senin. Harga CPO berdasarkan tradingeconomics turun 1,04 persen menjadi MYR 4.170 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia turun karena para pedagang semakin tidak yakin tentang dampak jangka panjang dari penangguhan tarif AS selama 90 hari. Kehati-hatian juga berlaku menjelang rilis PDB kuartal I 2025 China akhir minggu ini, di tengah ekspektasi pasar akan perlambatan.
ADVERTISEMENT
Di sisi pasokan, produksi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut karena aktivitas perkebunan kembali normal setelah liburan panjang. Namun, kerugian diredam oleh estimasi ekspor dari surveyor kargo, yang menunjukkan pengiriman minyak sawit Malaysia meningkat tajam antara 29,3-52,8 persen (mtm). Di konsumen utama India, impor minyak sawit pada Maret meningkat sekitar 14 persen dari bulan sebelumnya.

Nikel

Harga nikel terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan tradingeconomics melesat 2 persen menjadi USD 15.320 per ton.
Harga nikel berjangka merangkak naik, bangkit dari level terendah lebih dari empat tahun di USD 14.150 pada 8 April, karena pasar menilai kembali permintaan manufaktur global. Trump telah mengumumkan tarif agresif terhadap mitra dagang utama untuk memerangi defisit perdagangannya, yang memicu aksi jual logam dasar, hanya untuk berbalik arah setelah AS menunda sebagian besar pungutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, ekspektasi penurunan produksi dari Indonesia melunakkan kekhawatiran kelebihan pasokan yang telah menekan harga sejak awal tahun. Pemerintah mempertimbangkan untuk mengurangi kuota pertambangan sebesar 120 juta ton tahun ini setelah larangan ekspor bijih nikel pada tahun 2020 mendorong China untuk membuka lebih dari 40 smelter di Indonesia.

Timah

Pekerja melakukan proses pencetakan balok timah di Divisi Pengolahan dan Peleburan Unit Metalurgi PT Timah Tbk di Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (22/1/2025). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Sementara itu, harga timah juga mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Senin. Harga timah berdasarkan situs tradingeconomics naik tipis 0,19 persen dan menetap di USD 31.279 per ton.
Harga timah berjangka sempat anjlok di bawah USD 30.000, mengikuti penurunan tajam pada logam dasar karena eskalasi perang dagang antara AS dan China menghambat prospek permintaan manufaktur. Pergerakan tersebut mendorong pasar untuk menjual logam dasar karena risiko terhadap konsumsi China.
ADVERTISEMENT
Namun, kekhawatiran pasokan yang masih ada membatasi penurunan harga yang lebih tajam. Gempa bumi di Myanmar membahayakan pembukaan kembali tambang Man Maw yang dipulihkan untuk memasok peleburan China. Selain itu, kelompok militan pemberontak di DR Kongo memajukan wilayah mereka dan mendorong Alphamin Resources untuk mengevakuasi tambangnya di wilayah tersebut, salah satu tambang timah terbesar di dunia.