Harga Emas Berpotensi Rp 800 Ribu, Milenial Diingatkan Harus Pandai Berinvestasi

15 November 2020 11:43 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di toko perhiasan, Kota Tangerang, Banten. Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pegawai menunjukkan kepingan emas di toko perhiasan, Kota Tangerang, Banten. Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Harga emas atau logam mulia Antam dalam sepekan ini kembali terjun ke level di bawah Rp 1 juta per gram, atau merosot Rp 21.000 secara akumulasi. Hingga Sabtu (14/11), harga emas dalam situs perdagangan logam mulia dijual Rp 985.000 per gram.
ADVERTISEMENT
Direktur PT TRX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuabi, mengatakan penurunan harga emas Antam dipengaruhi harga emas global yang juga terkoreksi akibat situasi politik di Amerika Serikat dan wabah corona dunia.
Dia mengingatkan pada milenial yang di tahun ini banyak investasi emas, agar berhati-hati sebab ada kemungkinan harganya bisa kembali ke level Rp 800.000 per gram.
"Anak-anak muda ini yang menggebu-gebu, semangat, ingin dapat uang lebih dari selain gaji bulanan. Mereka inginnya lakukan investasi di logam mulia dengan keuntungan yang besar. Padahal, kalau diperhatikan, spread harga emas cuma Rp 100.000," kata Ibrahim saat dihubungi kumparan, Minggu (15/11).
Menurut Ibrahim, berinvestasi emas atau logam mulia sah-sah saja dilakukan saat ini, tapi jangan berharap bisa untung dalam waktu dekat. Menurut dia, investasi emas ideal dilakukan untuk jangka menengah minimal 5 tahun dan jangka panjang sampai 10 tahun agar kelihatan jelas perbedaan harga saat membeli.
ADVERTISEMENT
Investasi emas dalam waktu singkat seperti spekulasi di instrumen saham hanya akan membuat rugi. Alasannya, pola kenaikan dan titik jenuh harga emas umumnya terjadi 9 tahun sekali.
Petugas menunjukkan sampel emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Selasa (3/9). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Harga emas global tertinggi di level USD 2.080 per troy ons sudah tercapai di Agustus lalu. Sedangkan harga hari ini, berdasarkan data Bloomberg, di level USD 1.886 per troy ons.
Iqbal menilai, jika harga emas global merosot ke USD 1.830 per troy ons dengan nilai tukar rupiah Rp 14.200 per dolar AS, maka harga emas di dalam negeri merosot hingga ke Rp 935.000 per gram yang merupakan harga paling rendah. Bahkan, dia meramal di 2021 hingga 2022, harga emas akan bukan tidak mungkin menuju ke Rp 800.000 per gram.
ADVERTISEMENT
"Dan berdasarkan benang merah, butuh waktu 9 tahun untuk kembali di atas USD 2.080-2.090. Tahun 2011 harganya USD 1.980, itu butuh waktu 9 tahun yaitu di 2020 barulah harga emas di atas harga saat tahun 2011. Jadi, titik ini yang harusnya kaum milenial perhatikan," ujarnya.
Ibrahim menyarankan milenial yang saat ini sudah berinvestasi emas agar jangan dulu dijual. Sedangkan jika ingin membeli, lebih baik membeli saat harganya turun ke Rp 935.000 per gram yang menurutnya akan terjadi pada tahun ini.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.