Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Harga Emas Cetak Rekor Baru Dipicu Kebijakan Trump, Investor Berburu Safe Haven
28 Maret 2025 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Harga emas mencetak rekor tertinggi pada Jumat (28/3), didorong oleh kebijakan tarif baru Presiden AS Donald Trump yang memicu kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global. Ketidakpastian ini mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 07.10 GMT, harga emas spot naik 0,9 persen menjadi USD 3.083,33 per ons, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sepanjang masa di USD 3.086,21 pada awal sesi. Emas batangan telah naik 2 persen dalam sepekan dan berada di jalur kenaikan mingguan keempat berturut-turut. Sementara itu, harga emas berjangka AS meningkat 1 persen menjadi USD 3.092,50 per ons.
Mengutip Reuters, Analis Pasar Keuangan dari Capital.com, Kyle Rodda, mengatakan bahwa tren emas saat ini masih menguat.
"Kebijakan perdagangan dan fiskal AS, ketegangan geopolitik, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi—semuanya mendukung emas. Level penting berikutnya adalah USD 3.100 per ons," ujarnya.
Kenaikan emas juga didorong oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif, potensi pemotongan suku bunga, konflik geopolitik, serta pembelian emas oleh bank sentral.
ADVERTISEMENT
Analis dari Marex, Edward Meir, menambahkan bahwa pasar belum sepenuhnya memahami bagaimana respons pembalasan dari negara lain terhadap kebijakan tarif Trump.
Tarif timbal balik Trump, yang dijadwalkan berlaku mulai 2 April, berpotensi memicu inflasi, memperlambat pertumbuhan ekonomi. Serta memperburuk ketegangan perdagangan global.
"Kami tetap bullish terhadap harga emas. Ketidakpastian kebijakan AS, konflik militer global, kekhawatiran inflasi, serta kondisi makroekonomi yang tidak stabil akan terus menopang harga emas," kata analis dari BMI dalam sebuah catatan riset.
Emas secara historis dianggap sebagai safe haven terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik. Logam mulia ini juga mendapat dukungan dari kebijakan suku bunga rendah.
Presiden Federal Reserve Richmond, Tom Barkin, menyatakan bahwa kebijakan moneter AS saat ini masih cukup ketat.
ADVERTISEMENT
“Menghadapi tingkat ketidakpastian yang tinggi dan perubahan kebijakan yang cepat, kebijakan moneter saat ini sudah sesuai," kata Barkin.
Pasar kini menunggu rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang dijadwalkan hari ini. Data ini dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai inflasi dan arah kebijakan moneter Federal Reserve.
Sementara itu, harga perak spot stabil di USD 34,41 per ons, platinum turun 0,1 persen menjadi USD 985,34 per ons, dan paladium naik 0,5 persen menjadi USD 980,14 per ons. Ketiga logam tersebut masih berada di jalur kenaikan mingguan.