Harga Komoditas: Batu Bara dan CPO Anjlok Lebih dari 3 Persen

5 Juni 2024 8:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak mentah turun pada Selasa (4/6), di tengah skeptisisme terhadap keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan akhir tahun ini ke pasar global di mana permintaan telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 1,07 persen menjadi USD 77,52 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,31 persen menjadi USD 73,25 per barel.
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara merosot pada penutupan perdagangan Selasa. Menurut situs tradingeconomics, harga batu bara anjlok 3,22 persen menjadi USD 139.80 per ton.
Harga batu bara di bursa Newcastle dipengaruhi masalah pasokan di China sedang diimbangi dengan berkurangnya permintaan. Produksi batu bara China turun ke level terendah sejak Oktober 2022 pada April 2024 karena inspeksi keselamatan tambang yang sedang berlangsung membatasi produksi.
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) juga anjlok pada penutupan perdagangan Selasa. Menurut situs tradingeconomics, harga CPO menurun 3,9 persen menjadi MYR 3.920 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga CPO sudah naik sekitar 5,52 persen sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan Contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan komoditas ini.
Nikel
Adapun harga nikel mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa. Harga nikel menurut situs tradingeconomics terpantau turun 2,75 persen dan menetap di USD 18.888 per ton.
Harga nikel dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan. Kerusuhan meletus di Kaledonia Baru, wilayah luar negeri yang dikuasai Prancis dan menyimpan sekitar 20-30 persen cadangan nikel dunia, sehingga Prancis mengumumkan keadaan darurat minimal 12 hari pada tanggal 15 Mei.
Kerusuhan politik terhadap pemasok besar tersebut ditambah dengan sanksi yang dikenakan terhadap nikel dari Rusia telah mendorong harga sempat menembus di atas USD 20,000 per ton untuk pertama kalinya sejak September 2023.
ADVERTISEMENT
Timah
Sementara itu, harga timah juga mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa. Harga timah menurut situs tradingeconomics terpantau menurun 1,29 persen dan berakhir di USD 31.9320 per ton.
Harga timah dipengaruhi kuatnya permintaan dan penurunan pasokan. Eksportir terbesar, Indonesia, memicu kekhawatiran akan ketatnya pasokan secara global karena penundaan perizinan berdampak besar pada pengiriman pada kuartal I 2024, yang diperburuk oleh kekhawatiran gangguan perizinan di masa depan pada sisa tahun ini.