Harga Komoditas: Batu Bara dan Nikel Merosot Lebih dari 2 Persen

6 Juni 2024 8:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat bongkar muat batu bara ke dalam truk di Pelabuhan PT Karya Citra Nusantara (KCN), Marunda, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah naik pada Rabu (5/6), karena harapan penurunan suku bunga oleh The Fed AS pada September melebihi kekhawatiran permintaan setelah ada peningkatan stok minyak mentah dan bahan bakar di AS.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent ditutup naik 1,2 persen menjadi USD 78,41 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 1,1 persen menjadi USD 74,07 per barel.
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara merosot pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut situs tradingeconomics, harga batu bara anjlok 2 persen menjadi USD 137.00 per ton.
Batu bara di bursa Newcastle turun di bawah level USD 140 per ton, didorong oleh proyeksi penurunan permintaan batu bara metalurgi di China selama tiga tahun berturut-turut. Penurunan ini disebabkan oleh stagnasi pada sektor properti dan infrastruktur.
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) melemah pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut situs tradingeconomics, harga CPO turun tipis 0,33 persen menjadi MYR 3.907 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga CPO sudah naik sekitar 4,62 persen sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan Contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan komoditas ini.
Nikel
Adapun harga nikel mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Rabu. Harga nikel menurut situs tradingeconomics terpantau turun 2,4 persen dan menetap di USD 18.610 per ton.
Harga nikel dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan. Kerusuhan meletus di Kaledonia Baru, wilayah luar negeri yang dikuasai Prancis dan menyimpan sekitar 20-30 persen cadangan nikel dunia, sehingga Prancis mengumumkan keadaan darurat minimal 12 hari pada tanggal 15 Mei.
Timah
Sementara itu, harga timah juga mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Selasa. Harga timah menurut situs tradingeconomics terpantau melemah 1,91 persen dan berakhir di USD 31.321 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga timah dipengaruhi kuatnya permintaan dan penurunan pasokan. Eksportir terbesar, Indonesia, memicu kekhawatiran akan ketatnya pasokan secara global karena penundaan perizinan berdampak besar pada pengiriman pada kuartal I 2024, yang diperburuk oleh kekhawatiran gangguan perizinan di masa depan pada sisa tahun ini.