Harga Komoditas Melesat, Saham Timah (TINS) Bisa Sentuh 2.000

24 Maret 2022 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
zoom-in-whitePerbesar
PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga komoditas turut mengerek kinerja para perusahaan. Tak terkecuali di sektor nikel yakni, PT Timah (Persero) Tbk (TINS), di mana para analis menargetkan harga saham perseroan bisa menyentuh level Rp 2.000 per sahamnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data tradingeconomics per Kamis (24/3), harga timah mencapai USD 41.755 per ton atau naik signifikan 61,53 persen dari tahun lalu (year on year). Hal ini turut mengerek kinerja PT Timah (TINS) pada kuartal IV-2021, perseroan membukukan peningkatan pendapatan menjadi Rp 14,6 triliun di kuartal IV-2021.
Tak ketinggalan, laba bersih TINS juga naik signifikan di 2021 menjadi Rp 1,3 triliun dari 2020 yang merugi Rp 341 miliar. Manajemen Timah pun mengaku, melesatnya harga komoditas timah di pasar internasional menjadi kesempatan istimewa bagi perseroan.
“Karena dengan biaya produksi yang rendah, perseroan mampu menjual komoditas di harga yang signifikan,” ungkap manajemen Timah.
Analis rekomendasikan beli (buy) saham Timah, target price Rp 2.000.
ADVERTISEMENT
Biji timah di pabrik PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
Atas perolehan itu, Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya merekomendasikan beli (buy) saham TINS. "Sejalan dengan hal ini, kami masih merekomendasikan BUY dengan meningkatkan target price saham Timah di Rp 2.000 dari sebelumnya di Rp1.900,” tulis Timothy dalam risetnya yang dikutip kumparan, Kamis (24/3).
Dirinya juga melihat rencana perusahaan di tahun ini, di mana jumlah produksi mencapai 35.000 ton naik 41,8 persen dari 2021, yang didominasi oleh penambangan laut. Apalagi, hal ini didorong oleh efisiensi biaya yang mencapai 20 - 25 persen.
Kemudian minimnya efek dari perang Rusia-Ukraina ke performa Timah. “Dibandingkan dengan penambangan darat. Kami menilai dampak perang di Ukraina relatif minim terhadap kegiatan ekspor ke Eropa karena posisi ekspor perseroan relatif jauh dari medan perang dan penerimaan order yang masih seperti biasanya,” tambah Timothy.
ADVERTISEMENT
Adapun target harga saham Rp 2.000 ini seiring dengan perkiraan kinerja Timah di 2022 ini yang makin ciamik. Timothy memproyeksikan di tahun ini, pendapatan perusahaan bisa naik menjadi Rp 15,74 triliun, serta laba yang sedikit turun di Rp 890 miliar.
Target penurunan laba itu lantaran harga bahan bakar yang meningkat cash cost kegiatan operasional penambanga di laut yang ke depannya masih mendominasi total produksi dari Timah.