Harga Komoditas: Minyak Mentah & Timah Anjlok, Batu Bara Naik Tipis

4 Juni 2024 8:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak di tengah laut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga minyak mentah turun pada Senin (3/6) menuju level terendah dalam 4 bulan, karena investor khawatir bahwa keputusan produksi OPEC+ yang rumit dapat menyebabkan pasokan lebih tinggi di akhir tahun meskipun pertumbuhan permintaan melambat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 3,4 persen menjadi USD 78,36 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS juga ditutup turun 3,6 persen menjadi USD 74,22 per barel.
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara sedikit menguat pada penutupan perdagangan Senin. Menurut situs tradingeconomics, harga batu bara naik tipis 0,38 persen menjadi USD 144.45 per ton.
Harga batu bara di bursa Newcastle berada di kisaran USD 140 per ton, karena masalah pasokan di China sedang diimbangi dengan berkurangnya permintaan. Produksi batu bara China turun ke level terendah sejak Oktober 2022 pada April 2024 karena inspeksi keselamatan tambang yang sedang berlangsung membatasi produksi.
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) cenderung stagnan pada penutupan perdagangan Senin. Menurut situs tradingeconomics, harga CPO berada di harga MYR 4.087 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga CPO sudah naik sekitar 9,62 persen sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan Contract for Difference (CFD) yang melacak pasar acuan komoditas ini.
Nikel
Adapun harga nikel mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel menurut situs tradingeconomics terpantau turun 0,95 persen dan menetap di USD 19.524 per ton.
Harga nikel dipicu oleh kekhawatiran gangguan pasokan. Kerusuhan meletus di Kaledonia Baru, wilayah luar negeri yang dikuasai Perancis dan menyimpan sekitar 20-30 persen cadangan nikel dunia, sehingga Perancis mengumumkan keadaan darurat minimal 12 hari pada tanggal 15 Mei.
Kerusuhan politik terhadap pemasok besar tersebut ditambah dengan sanksi yang dikenakan terhadap nikel dari Rusia telah mendorong harga sempat menembus di atas USD 20,000 per ton untuk pertama kalinya sejak September 2023.
ADVERTISEMENT
Timah
Sementara itu, harga timah juga mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Senin. Harga timah menurut situs tradingeconomics terpantau menurun 2,09 persen dan berakhir di USD 32.350 per ton.
Harga timah melesat di tengah kuatnya permintaan dan penurunan pasokan. Eksportir terbesar, Indonesia, memicu kekhawatiran akan ketatnya pasokan secara global karena penundaan perizinan berdampak besar pada pengiriman pada kuartal I 2024, yang diperburuk oleh kekhawatiran gangguan perizinan di masa depan pada sisa tahun ini.