Harga Komoditas: Minyak Mentah-Batu Bara Turun, CPO Naik 2,85 Persen

2 Desember 2024 8:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara melintas perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (6/11/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kapal tongkang bermuatan batu bara melintas perairan Sungai Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (6/11/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Harga komoditas variatif pada penutupan perdagangan Jumat (29/11). Harga crude palm oil (CPO) dan timah mengalami kenaikan. Sementara minyak mentah, nikel, dan batu bara justru terpantau menurun.
ADVERTISEMENT
Minyak Mentah
Harga minyak turun tipis pada Jumat (29/11) dan membukukan penurunan mingguan lebih dari 3 persen. Pendorongnya adalah meredanya kekhawatiran atas risiko pasokan dari konflik Israel-Hizbullah dan prospek peningkatan pasokan pada tahun 2025 bahkan ketika OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pemangkasan produksi.
Mengutip Reuters, minyak mentah Brent turun 34 sen, atau 0,46 persen menjadi USD 72,94 per barel. Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) turun 72 sen, atau 1,05 persen menjadi USD 68, dari penutupan terakhir sebelum libur Thanksgiving pada Kamis.
Batu Bara
Harga batu bara turun pada penutupan perdagangan Jumat (29/11). Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Desember 2024 turun 0,43 persen menjadi USD 137,40 per ton.
ADVERTISEMENT
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat (29/11). Menurut Tradingeconomics, harga CPO naik 2,85 persen menjadi MYR 5.023 per ton.
Nikel
Harga nikel terpantau turun pada penutupan perdagangan Jumat (29/11). Harga nikel berdasarkan Tradingeconomics ditutup turun 0,67 persen menjadi USD 16.008 per ton.
Timah
Harga timah terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat. Harga timah berdasarkan Tradingeconomics berakhir naik 2,56 persen menjadi USD 28.913 per ton.