Harga Komoditas: Minyak Mentah Naik 1,6 Persen, Timah Anjlok 7,9 Persen

24 April 2024 8:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Alexander Knyazhinsky/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Alexander Knyazhinsky/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga timah berdasarkan London Metal Exchange (LME) merosot hampir 8 persen pada perdagangan Selasa (23/4). Sementara nikel juga turun meskipun trennya sepanjang April ini tetap naik dibanding saat membuka awal bulan.
ADVERTISEMENT
Harga batu bara pada perdagangan terakhir ditutup turun tipis tidak lebih dari 1 persen, meskipun prospeknya ke depan masih cukup baik di tengah keputusan China yang tetap menggunakan pembangkit listrik dari fosil. Sementara harga minyak dunia sedang dipengaruhi oleh pelemahan indeks dolar AS dan keadaan ekonomi duinia, dibanding konflik Timur Tengah.
Berikut ini harga komoditas selengkapnya:

Minyak Mentah

Harga minyak naik lebih dari USD 1 per barel pada hari penutupan perdagangan Selasa (23/4). Harga minyak dipengaruhi faktor indeks dolar AS yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari seminggu, selain juga karena investor mulai mengalihkan perhatian mereka dari ketegangan di Timur Tengah ke keadaan ekonomi global.
Dikutip dari Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik USD 1,42, atau 1,6 persen menjadi USD 88,42 per barel, dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik USD 1,46, atau 1,8 persen menjadi USD 83,36 per barel.
ADVERTISEMENT

Batu Bara

Harga batu bara terpantau turun pada penutupan perdagangan Selasa (23/4). Berdasarkan bursa ICE Newcastle, harga batu bara untuk kontrak Mei 2024 turun 0,91 persen menjadi USD 137,25 per ton. Sedangkan untuk konstrak Juni 2024 turun 0,81 persen menjadi USD 140,50 per ton.
Dikutip dari trading economics, batu bara berjangka Newcastle naik di atas USD 136 per ton pada bulan April, mendekati level tertinggi tahun ini. Pergerakan harga batu bara dipengaruhi oleh ekspektasi kuatnya permintaan dari konsumen utama China dan India. Saat ini China sebagai konsumen terbesar di dunia melanjutkan kebijakan untuk meningkatkan pembangkit listrik tenaga batu bara demi keamanan energinya.
China juga telah mengumumkan rencana untuk membangun tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara sebesar 70 gigawatt pada tahun ini, memperluas 47 gigawatt yang dibangun tahun lalu, dan dibandingkan dengan hanya 3,7 gigawatt pada pembangkit listrik yang sudah pensiun.
ADVERTISEMENT
Kebijakan tersebut tidak sesuai komitmen awal China sebelumnya untuk mengurangi pembangkit listrik batu bara, sehingga mendorong investor untuk percaya bahwa China akan terus bergantung pada batu bara.

CPO

Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau naik. Dikutip dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak Mei 2024 naik 0,7 persen menjadi MYR 4.092 per ton. Sedangkan harga CPO kontrak Juni 2024 naik 1,11 persen menjadi MYR 4.035 per ton.
Dikutip dari trading economics, harga CPO meningkat MYR 248 MYR per ton, atau 6,66 persen sejak awal tahun 2024. Secara historis, CPO mencapai angka tertinggi sepanjang masa yaitu MYR 7.268 pada bulan Maret 2022.

Nikel

Harga nikel turun 3,8 persen pada penutupan perdagangan Selasa (23/4). Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun menjadi USD 19.006 per ton.
ADVERTISEMENT
Secara grafik harga nikel di bulan April masih dalam tren menanjak. Harga nikel sepanjang April ini hingga Selasa (23/4) tidak ada yang berada di bawah level harga nikel pada awal bulan yang mencapai USD 17.030 per ton. Sedangkan dalam periode ini, harga nikel tertinggi adalah menyentuh USD 19.793 per ton.

Timah

Suasana Unit Metalurgi Muntok, smelter pengolahan timah PT Timah Tbk. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Harga timah merosot cukup tajam pada penutupan perdagangan Selasa (23/4). Harga timah berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun 7,9 persen menjadi USD 31.938 per ton. Harga timah di bulan April sempat menyentuh level tertingginya di harga USD 35.582, kemudian turun ke level USD 34.478, dan kini berada di level USD 31.938 per ton.
Sebelum merosot cukup tajam, harga timah pada bulan April ini mengalami tren kenaikan. Harga timah pada 20 Maret 2024 di level USD 27.230 per ton, dan mulai merangkak naik signifikan mulai dari USD 28.795 per ton pada 5 April, hingga menyentuh USD 33.979 per ton pada 18 April.
ADVERTISEMENT