Harga Minyak Anjlok, Menteri ESDM Minta Pertamina Hitung Ulang Pertamax

9 Desember 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan anjloknya harga minyak mentah global dan dampaknya kepada harga BBM, terutama Pertamax yang belum mengalami perubahan harga sejak September lalu.
ADVERTISEMENT
Adapun harga minyak sudah mencapai harga terendah sepanjang tahun 2022 di tengah gejolak konflik Rusia dan Ukraina. Menurut Reuters, pada Kamis (8/12), harga minyak Brent ditutup di USD 76,15 per barel, dan WTI AS di USD 71,46 per barel
"Kita akan hitung lagi (harga BBM), terutama Pertamina harus hitung lagi," ujarnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (9/12).
Arifin melanjutkan, hal yang paling dikhawatirkan dari kondisi melemahnya harga minyak ini yaitu terjadi di saat pasokan minyak yang semakin berkurang selama krisis energi di tahun ini.
Petugas mengisi bahan bakar pertamax di SPBU Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Namun, lanjut dia, tren harga minyak kenyataannya malah semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh semakin berkurangnya permintaan, salah satu indikasinya adalah pelemahan daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ini indikasi bahwa dampak daripada ini sudah menuju ke ekonomi yang lebih kurang menggembirakan," ungkap Arifin.
Adapun untuk tren harga minyak ke depannya, Arifin menyebutkan jika kondisi penurunan daya beli masyarakat ini masih berlangsung, maka harga minyak otomatis akan semakin anjlok.
"Kalau daya beli demand-nya turun, pasti akan turun pada level tertentu. Kalau misal turunnya terlalu ini (drastis), dunia migas akan terdampak," pungkas dia.
Direktur PT Pertamina Niaga, Alfian Nasution di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, merespons soal kondisi melemahnya harga minyak mentah dunia dan dampaknya kepada harga produk BBM nonsubsidi Perseroan, seperti Pertamax, Pertamax Turbo, dan Dex Series.
Alfian menjelaskan, harga BBM di level konsumen tidak semata-mata mengacu kepada fluktuasi harga minyak mentah global, melainkan bergantung juga kepada MOPS (Mean of Platts Singapore) yang juga komponen penentu harga BBM Indonesia.
ADVERTISEMENT
Adapun MOPS adalah rata-rata dari serangkaian penilaian harga produk minyak berbasis di Singapura yang diterbitkan oleh Platts, penyedia informasi energi dari S&P Global.
"Terkait harga itu tidak semata-mata mengacu ke harga crude, tapi harga pasarnya produk itu berapa, bisa jadi harga crude turun tapi MOPS Solar maupun gasoline itu bisa (naik)," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (8/12).
Dengan demikian, dia belum bisa membeberkan kapan penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina akan dilakukan, meski harga minyak mentah dunia terus menurun lantaran banyak aspek yang memengaruhi penentuan harga ini.