Harga Minyak Cetak Rekor, Menteri ESDM Wasdapai Konsumen Pertalite Naik

15 September 2023 17:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
zoom-in-whitePerbesar
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri ESDM Arifin Tasrif mewaspadai ada perpindahan konsumsi BBM dari nonsubsidi menjadi BBM subsidi baik itu Pertalite dan Solar akibat lonjakan harga minyak mentah yang cetak rekor di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah Brent yang menjadi acuan internasional sudah mencapai USD 94.35 per barel, tertinggi sepanjang tahun 2023. Harga Brent juga sudah melampaui asumsi Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2023 sebesar USD 90 per barel.
Arifin mengatakan, merangkaknya harga minyak mentah ini sudah terlihat dampaknya kepada kenaikan harga BBM nonsubsidi. Dia khawatir konsumen akan beralih mengonsumsi Pertalite.
"Ini juga nanti akan mendorong pemakaian Pertalite. Kita harapkan, kita imbau supaya jangan masuk sektor subsidi," ucapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9).
Arifin menilai, kebanyakan pemilik kendaraan merupakan masyarakat mampu yang seharusnya bisa mengonsumsi BBM yang lebih ramah lingkungan. Di sisi lain, dia juga memastikan belum ada rencana kenaikan harga Pertalite yang masih Rp 10 ribu per liter.
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di ICE BSD, Rabu (12/7/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sementara itu, pemerintah juga mengantisipasi lonjakan harga minyak mentah akan berlangsung hingga akhir tahun ini. Salah satunya dengan menggencarkan program konversi motor BBM menjadi listrik yang bisa mengurangi konsumsi BBM.
ADVERTISEMENT
"Konversi kendaraan listrik harus dipercepat karena itu manfaatnya banyak, kita sudah bahas ongkos yang dipakai untuk tambahan sbsidi, itu bisa membangun berapa ratus ribu motor konversi listrik," jelasnya.
Selain itu, jika konversi motor listrik ini lebih gencar dengan kenaikan insentif, maka akan ada penciptaan lapangan pekerjaan baru dan pengembangan industri UMKM, serta pengurangan impor minyak mentah.
"Sekarang hampir 6 ribu (pendaftar konversi motor), kita lagi usulin tambahin lagi insentifnya," pungkas Arifin.