Harga Minyak Dunia Melonjak, ICP Juli 2024 Dipatok USD 82 per Barel

5 Agustus 2024 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi kilang Pertamina Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang Pertamina Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada bulan Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar USD 2,68 per barel menjadi USD 82 per barel. Bulan sebelumnya, Juni 2024, ICP ditetapkan senilai USD 79,31 per barel.
ADVERTISEMENT
Penetapan ICP ini dilakukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 333.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juli 2024 tanggal 1 Agustus 2024.
"ICP Juli 2024, sesuai dengan yang telah ditetapkan Menteri ESDM adalah sebesar USD 82 per barel, meningkat dari ICP Juni sebesar USD 79,31 per barel," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi di Jakarta, Senin (5/8).
Agus menyampaikan kenaikan ICP Juli 2024 dibarengi dengan peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang disebabkan oleh berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah, seperti serangan-serangan di Laut Merah yang terus berlanjut, termasuk kapal yang mengangkut minyak Rusia sebesar 570 bbls.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, OPEC merevisi naik peningkatan pertumbuhan perekonomian Dunia tahun 2024 pada publikasi MOMR bulan Juli 2024 dibandingkan publikasi bulan lalu sebesar 0,1 persen menjadi 2,9 persen. Hal ini juga sejalan dengan revisi naik pertumbuhan perekonomian di Kawasan Eropa dan Rusia masing-masing sebesar 0,2 persen menjadi 0,7 persen dan 3,1 persen," imbuhnya.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, Jumat (8/12/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Faktor lain yang menyebabkan peningkatan harga minyak mentah Juli 2024 adalah penurunan inflasi Amerika Serikat pertama dalam 3 tahun terakhir pada bulan Juni 2024 sebesar 0,1 persen mom menjadi 3 persen. Hal ini meningkatkan potensi penurunan suku bunga AS.
Kondisi inflasi AS tersebut, diperparah dengan Kebakaran hutan di Alberta yang memicu kekhawatiran gangguan suplai minyak dengan potensi hingga 500 ribu bph. Produsen minyak telah melakukan evakuasi pekerja dari area produksi minyak.
ADVERTISEMENT
Selain itu terkait pasokan minyak dunia, International Energy Agency (IEA) memperkirakan produksi OPEC+ pada 2024 mengalami penurunan hingga 740 ribu bph dibandingkan tahun lalu.
“Faktor lainnya adalah Bank Sentral Cina (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga Reverse Repo 7 Hari dan prime loan hingga 10 basis point, menunjukkan stimulus pertumbuhan ekonomi,” kata Agus.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi oleh terdapatnya peningkatan run rate hingga 62,2 persen pada bulan Juli 2024 pada 25 Kilang independen Cina di Shandong dengan total kapasitas sebesar 2,1 juta bph, meningkat 3 persen dibandingkan bulan lalu.
Anak perusahaan Pertamina sektor bisnis pengolahan minyak dan petrokimia, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Foto: Dok. Kilang Pertamina Internasional
Selain itu, terdapat peningkatan run rate Kilang di Korea Selatan pada akhir Juli 2024 menjadi 84,9 persen (2,6 juta bph) dibandingkan bulan sebelum hanya sebesar 82,4 persen (2,5 juta bph).
ADVERTISEMENT
Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Juli 2024 dibandingkan Juni 2024 mengalami peningkatan menjadi sebagai berikut :
- Dated Brent naik sebesar USD 2,70/bbl dari USD 82,61/bbl menjadi USD 85,31/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar USD 1,78/bbl dari USD 78,70/bbl menjadi USD 80,48/bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar USD 0,88/bbl dari USD 83,00/bbl menjadi USD 83,88/bbl.
- Basket OPEC naik sebesar USD 1,55/bbl dari USD 83,05/bbl menjadi USD 84,60/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD 2,69/bbl dari USD 79,31/bbl menjadi USD 82,00/bbl.