Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Harga Minyak Melonjak, Hapsoro hingga Arifin Panigoro Makin Kaya
12 Oktober 2021 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 29 Desember 2022 19:24 WIB
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan batu bara dan gas bumi, harga minyak dunia juga sedang melesat. Dikutip dari oilprice.com pada Selasa (12/10) pukul 13.21 WIB, harga minyak jenis WTI sudah mencapai USD 80,74 per barel. Sedangkan harga minyak jenis Brent berada pada level USD 83,96 per barel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari data Trading Economics, terakhir kali harga minyak berada di atas USD 80 per barel adalah pada Oktober 2014 alias 7 tahun lalu.
Hal ini tentu sangat menguntungkan para konglomerat yang memiliki usaha di bidang minyak dan gas bumi (migas. Melesatnya harga minyak berbanding lurus dengan kekayaan mereka.
Berdasarkan penelusuran kumparan dari data RTI dan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut daftar beberapa konglomerat yang makin kaya berkat kenaikan harga minyak:
Hapsoro Sukmonohadi (PT Rukun Raharja Tbk)
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) meraup laba bersih USD 764 ribu atau sekitar Rp 10,9 miliar (kurs dolar Rp 14.300), melonjak 94 persen dibanding semester I 2020 yang sebesar USD 394 ribu.
ADVERTISEMENT
Harga saham RAJA fluktuatif dalam setahun terakhir. Berdasarkan data RTI pada Selasa (12/10), harga saham RAJA berada di level Rp 222. Dibanding pada Oktober 2020 lalu yang masih di kisaran Rp 100, harga saham RAJA sudah naik sangat signifikan.
Suami Ketua DPR RI Puan Maharani , Hapsoro Sukmonohadi, adalah pemegang saham terbesar RAJA (32,743 persen). Hapsoro juga pernah menjadi Komisaris Utama RAJA pada 24 Juni 2010 hingga 11 Juni 2014.
Keluarga Panigoro (PT Medco Energi International Tbk)
PT Medco Energi International Tbk (MEDC) meraup laba bersih USD 5,12 juta atau setara dengan Rp 73 miliar pada Semester I 2021. Berbanding terbalik dengan Semester I 2020 yang rugi USD 19,97 juta atau Rp 284,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Harga saham MEDC pada Oktober 2020 hanya berada di kisaran Rp 300, per Selasa (12/10) di level Rp 625. Dalam sebulan terakhir trennya positif, merangkak naik dari level Rp 500.
Pemegang saham pengendali MEDC adalah PT Medco Daya Abadi Lestari (51,5 persen). MedcoEnergi didirikan oleh Arifin Panigoro. Beberapa anggota keluarga Panigoro memiliki saham atas nama pribadi di MEDC, misalnya Yani Y Panigoro (0,0195 persen), Yaser Raimi A Panigoro (0,0022 persen), Hilmi Panigoro (0,0616 persen).
Hilmi Panigoro, adik Arifin Panigoro, adalah Direktur Utama MEDC. Sementara di jajaran komisaris ada Yani Y Panigoro sebagai Komisaris Utama dan Yaser Raimi A Panigoro sebagai Komisaris.
Laba Emiten Migas Bakrie Justru Turun
Selain Hapsoro Sukmonohadi dan keluarga Panigoro, konglomerat lain yang juga punya bisnis di sektor migas adalah keluarga Bakrie, yakni lewat PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
ADVERTISEMENT
Namun di saat harga minyak sedang menanjak, laba ENRG malah turun. Di Semester I 2021, tercatat ENRG membukukan laba bersih USD 12,83 juta atau Rp 183,4 miliar. Capaian itu turun 53 persen dibanding laba bersih Semester I 2020 yang sebesar USD 27,34 juta atau Rp 390,9 miliar.
Meski demikian, harga saham ENRG meningkat pesat dibanding setahun lalu. Pada Oktober 2020, harga saham ENRG sempat berada di level dasar alias Rp 50. Pada Selasa (12/10), harga saham ENRG ditutup di Rp 124.