Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Harga Minyak Mentah dan CPO Turun Imbas Rencana Tarif Timbal Balik Trump
17 Februari 2025 8:45 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Harga komoditas terpantau kompak menurun pada penutupan perdagangan Jumat (14/2), kecuali timah yang melesat lebih dari 2 persen karena kondisi pasokan yang tidak pasti.
ADVERTISEMENT
Minyak mentah terpantau turun tipis dan CPO anjlok lebih dari 1 persen, dipengaruhi rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif timbal balik global. Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah turun pada Jumat, di tengah prospek kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina yang dapat meredakan gangguan pasokan global dengan mengakhiri sanksi terhadap Moskow, tetapi kerugiannya dibatasi oleh penundaan tarif timbal balik langsung AS.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 0,37 persen menjadi USD 74,74 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,77 persen menjadi USD 70,74 per barel.
Selama seminggu, Brent naik 0,11 persen sementara WTI turun sekitar 0,37 persen.
ADVERTISEMENT
Batu Bara
Sedangkan harga batu bara juga sedikit menurun pada penutupan perdagangan Jumat. Harga batu bara berdasarkan tradingeconomics turun 0,19 persen dan menetap di USD 104.30 per ton.
Harga batu bara Newcastle semakin jatuh di bawah USD 105 per ton, level terendah dalam lebih dari empat tahun, di tengah pasar yang semakin kelebihan pasokan. China mengumumkan bahwa produksinya akan meningkat 1,5 persen menjadi 4,82 miliar ton pada tahun 2025 setelah mencatat rekor pada tahun 2024.
Selain itu, produksi Indonesia naik ke rekor tertinggi 836 juta ton pada tahun 2024, 18 persen di atas targetnya, sementara meningkatnya investasi dalam sumber daya listrik alternatif, termasuk tenaga surya dan biofuel, membatasi prospek permintaan batu bara domestik.
ADVERTISEMENT
CPO
Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) merosot pada penutupan perdagangan Jumat. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO turun 1,19 persen menjadi MYR 4.502 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia didorong Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC) memproyeksi persediaan yang ketat pada Februari karena produksi yang lemah dan konsumsi yang kuat menjelang bulan puasa Ramadan. MPOC memperkirakan harga akan naik ke MYR 4.850 dalam beberapa minggu mendatang.
Prospek ini didukung oleh potensi pemulihan permintaan dari pembeli utama India dan penguatan harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari saingannya. Di sisi global, rencana Presiden AS Trump untuk tarif global timbal balik tidak akan berlaku hingga April, memberikan lebih banyak waktu untuk menghindari perang dagang.
ADVERTISEMENT
Nikel
Harga nikel terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Jumat. Harga nikel berdasarkan tradingeconomics turun 0,29 persen menjadi USD 15.455 per ton.
Harga nikel dipengaruhi ancaman pembatasan produksi oleh Indonesia tidak cukup untuk melawan pandangan pasar yang kelebihan pasokan. Laporan menunjukkan Indonesia sedang mempertimbangkan kebijakan untuk mengurangi kuota penambangan nikel menjadi 150 juta ton tahun ini dari 270 juta ton pada tahun 2024, cukup untuk mengurangi pasokan global sebesar 35 persen.
Namun, pasar memperkirakan nikel akan tetap kelebihan pasokan. Hal ini disebabkan lonjakan proyek peleburan China di Indonesia setelah yang terakhir melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020. Menambah tekanan, teknologi baru yang digunakan oleh produsen baterai China mulai tidak menggunakan nikel, semakin merusak prospek logam tersebut.
ADVERTISEMENT
Timah
Sementara itu, harga timah terpantau mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan Jumat. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga timah melesat 2,13 persen menjadi USD 32.662 per ton.
Harga timah berjangka berada di atas USD 31.000 per ton, tertinggi dalam tiga bulan, di tengah ancaman pasokan yang tidak pasti. Laporan dari Asosiasi Timah Internasional mengindikasikan bahwa izin ekspor dari Indonesia diperkirakan akan tertunda menyusul jeda birokrasi di Tahun Baru Imlek, memperpanjang tren serupa dari tahun sebelumnya.
Selain itu, laporan mengindikasikan bahwa tambang Man Maw di Myanmar belum dipulihkan di tengah konflik politik di produsen timah utama tersebut. Produksi yang lebih rendah dari Negara Bagian Wa Myanmar dalam beberapa tahun terakhir telah menekan ketersediaan bijih untuk peleburan China, yang terus melaporkan kondisi ketersediaan bahan baku yang ketat pada pergantian tahun. Sementara itu, prospek permintaan manufaktur China tetap beragam.
ADVERTISEMENT