Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Harga Minyak Mentah Menguat 1 Persen, Batu Bara dan CPO Terkoreksi
25 Maret 2025 7:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Harga komoditas ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (24/3).
Berikut kumparan rangkum harga komoditas pada penutupan perdagangan Senin.
ADVERTISEMENT
Harga Minyak Mentah
Harga minyak naik 1 persen pada hari Senin karena Presiden AS Donald Trump mengatakan ia akan mengenakan tarif 25 persen pada negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela.
Namun, kenaikan harga dibatasi karena AS memberi produsen minyak Chevron waktu hingga 27 Mei untuk menghentikan operasi minyak dan ekspornya dari Venezuela. Trump awalnya memberi Chevron waktu 30 hari sejak 4 Maret untuk menghentikan izin tersebut.
Kedua langkah yang diambil bersama-sama meringankan sebagian tekanan pada Chevron sementara memberi lebih banyak tekanan pada konsumen minyak Venezuela lainnya, meskipun tidak pasti bagaimana pemerintahan Trump akan memberlakukan tarif tersebut.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 84 sen atau 1,2 persen menjadi USD 73 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 83 sen atau 1,2 persen menjadi USD 69,11.
ADVERTISEMENT
Batu Bara
Harga batu bara terpantau turun pada penutupan perdagangan Senin. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman April 2025 turun 1,35 persen menjadi USD 99,60 per ton.
CPO
Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau turun pada penutupan perdagangan Senin. Menurut Trading Economics, harga CPO turun 1,62 persen menjadi MYR 4.305 per ton.
Mengutip Trading Economics, harga minyak sawit berjangka Malaysia bertahan di bawah MYR 4.350 per ton, melemah untuk sesi kedua berturut-turut di tengah tanda-tanda penurunan ekspor.
Data dari surveyor kargo menunjukkan pengiriman Malaysia selama dua puluh hari pertama bulan Maret turun antara 5,0 persen-14,2 persen dari bulan yang sama di bulan Februari. Pedagang juga tetap berhati-hati menjelang batas waktu 2 April untuk tarif baru AS dari Presiden Trump.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, impor minyak sawit dari konsumen utama India dapat turun ke level terendah lima tahun sebesar 7,5 juta ton pada tahun pemasaran 2024/25 yang berakhir pada Oktober 2025, karena minyak sawit kehilangan pangsa pasar terhadap minyak lunak. Untuk membatasi kerugian lebih lanjut, Indonesia berencana untuk menaikkan bea ekspor minyak sawit dari 3-7,5 persen menjadi 4,5-10 persen, membuat ekspornya lebih mahal dan berpotensi mengalihkan permintaan ke Malaysia.
Langkah tersebut juga mendukung mandat biodiesel Indonesia, meningkatkan penggunaan dalam negeri dan memperketat pasokan global. Bea baru tersebut akan mulai berlaku tiga hari setelah dipublikasikan, yang masih dalam peninjauan.
Nikel
Adapun harga nikel terpantau stagnan pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) berada di USD 16.057 per ton.
ADVERTISEMENT
Timah
Harga timah juga terpantau stagnan pada penutupan perdagangan Senin. Harga timah berdasarkan LME berada di USD 34.489 per ton.