Harga Minyak Mentah Naik Imbas Sanksi Baru AS ke Rusia

16 Januari 2025 8:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Artem Oleshko/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minyak mentah. Foto: Artem Oleshko/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Harga komoditas ditutup bervariasi pada perdagangan Rabu (15/1). Namun, mayoritas harga komoditas mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum harga komoditas pada penutupan perdagangan Rabu:

Harga Minyak Mentah

Harga minyak naik lebih dari 2 persen pada penutupan perdagangan Rabu. Kenaikan ini ditopang oleh penarikan besar stok minyak mentah AS dan potensi gangguan pasokan yang disebabkan oleh sanksi baru AS terhadap Rusia. Sementara kesepakatan gencatan senjata Gaza membatasi kenaikan.
Harga minyak mentah Brent naik USD 2,11, atau 2,64 persen menjadi USD 82,03 per barel, tertinggi sejak Agustus 2024. Sementara Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik USD 2,54 atau 3,28 persen menjadi USD 80,04 per barel, tertinggi sejak Juli.

Batu Bara

Harga batu bara terpantau turun pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Februari 2025 turun 1,70 persen menjadi USD 114,60 per ton.
ADVERTISEMENT

CPO

Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau turun pada penutupan perdagangan Rabu. Menurut Trading Economics, harga CPO turun 2,25 persen menjadi MYR 4.264 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia turun sekitar 1 persen menjadi di bawah MYR 4.400 per ton. Hal ini menandai sesi penurunan kedua setelah penurunan impor minyak sawit sebesar 41 persen dari bulan ke bulan oleh pembeli utama India pada bulan Desember hingga mencapai titik terendah dalam sembilan bulan karena harga yang lebih murah untuk minyak nabati yang bersaing.
Penurunan harga minyak sawit menambah kekhawatiran permintaan, taruhan konsumsi yang lemah pada kuartal I 2025 terus berlanjut, didorong oleh panen kedelai Brasil yang melimpah.
Di sisi ekspor, surveyor kargo memperkirakan bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia untuk sepuluh hari pertama bulan Januari kemungkinan menyusut sebesar 21,4 persen menjadi 26,8 persen dari bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sentimen bearish semakin diperkuat oleh kehati-hatian menjelang data penting dari konsumen utama China akhir minggu ini, termasuk PDB kuartal IV 2024, output industri, dan angka penjualan eceran. Namun, kerugian sebagian diimbangi oleh data industri terbaru yang menunjukkan penurunan stok bulanan ketiga untuk bulan Desember dan penurunan output sebesar 8,3 persen.
Di AS, produksi dan stok kedelai yang lebih rendah dilaporkan minggu lalu, yang mencerminkan dampak cuaca kering.

Nikel

Adapun harga nikel terpantau turun pada penutupan perdagangan Rabu. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) turun tipis 0,66 persen menjadi USD 15.658 per ton.

Timah

Harga timah juga terpantau mengalami penurunan pada penutupan perdagangan Rabu. Harga timah berdasarkan LME turun 0,60 persen dan menetap di USD 29.592 per ton.
ADVERTISEMENT