Harga Minyak Mentah RI Mei 2024 Turun Jadi USD 79,78 per Barel

5 Juni 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian ESDM menetapkan rata-rata harga minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) untuk Mei 2024 senilai USD 79,78 per barel, turun hampir 9 persen dari bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penetapan dilakukan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 261.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2024 tanggal 3 Juni 2024. ICP Mei 2024 turun dari ICP April 2024 sebesar USD 87,61 per barel.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menyebutkan ICP dipengaruhi penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional.
Penyebab harga minyak menurun antara lain dipengaruhi oleh berkurangnya risiko faktor geopolitik, seiring dengan memudarnya kekhawatiran konflik yang lebih luas di Timur Tengah dan tidak terganggunya pasokan minyak mentah global.
"Beberapa faktor lainnya adalah tingginya suku bunga dan inflasi yang menekan permintaan konsumen dan industri, terutama di Eropa, pada saat pasokan meningkat dari produsen non-OPEC seperti Amerika Serikat," jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/6).
ADVERTISEMENT
Di samping itu, lanjut dia, OPEC merevisi turun proyeksi peningkatan minyak dunia kuartal II 2024 pada publikasi Mei 2024 dibandingkan bulan sebelumnya untuk periode yang sama sebesar 0,08 juta barel per hari, menjadi 103,75 juta barel per hari.
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Mei 2024 adalah akibat ketidakpastian perekonomian Amerika Serikat (AS), yang dipicu penundaan penurunan tingkat suku bunga sentral The Fed, untuk meredam inflasi.
Hal tersebut, kata Agus, menimbulkan kekhawatiran pasar akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi AS dan berpotensi menurunkan permintaan minyak mentah di Negeri Paman Sam.
Selain itu, Agus menyebutkan terdapat kekhawatiran pasar akan keseimbangan permintaan dan penawaran menyusul rencana Departemen Energi AS untuk mengeluarkan 10 juta barel cadangan gasoil di musim panas yang memengaruhi penurunan harga minyak mentah.
ADVERTISEMENT
"Menguatnya nilai tukar dolar AS terdapat mata uang lain juga menyebabkan penurunan harga," kata Agus.
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh berkurangnya volume minyak mentah yang diproses oleh sejumlah kilang di Asia.
Hal ini seiring merosotnya margin penjualan diesel akibat peningkatan pasokan produk dari kilang-kilang baru, dan cuaca yang sejuk di belahan bumi bagian utara.
Selain itu, penurunan crude oil throughput Korea Selatan akibat kebakaran di kilang Daesan sebesar 3,6 persen dan penurunan crude oil throughput Singapura akibat aktivitas maintenance di kilang-kilang milik ExxonMobil sebesar 7,3 persen dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya.
Kemudian, terdapat penurunan konsumsi gasoil di China selama April 2024 sebesar 4,41 persen menjadi 16,51 juta ton dibandingkan bulan sebelumnya, seiring peningkatan penggunaan kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Berikut perkembangan harga minyak mentah utama Mei 2024
Dated Brent turun dari USD 90,15/bbl menjadi USD 82,05/bbl.
WTI (Nymex) turun dari USD 84,39/bbl menjadi USD 78,62/bbl.
Brent (ICE) turun dari USD 89,00/bbl menjadi USD 83,00/bbl.
Basket OPEC turun dari USD 89,12/bbl menjadi USD 83,66/bbl.
Rata-rata ICP turun dari USD 87,61/bbl menjadi USD 79,78/bbl.