Harga Minyak Naik Dipicu Ancaman Rusia Kurangi Produksi

24 Desember 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Foto: Reuters/Todd Korol
ADVERTISEMENT
Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Ini merupakan kenaikan mingguan kedua berturut-turut setelah Moskow mengatakan dapat memangkas produksi minyak sebagai tanggapan atas pembatasan harga G7 pada ekspor Rusia.
ADVERTISEMENT
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik 2,07 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi USD 79,56 dolar per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari menguat USD 2,94 dolar AS atau 3,63 persen, menjadi USD 83,92 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Statistik menunjukkan bahwa WTI untuk pengiriman Februari mencapai USD 80,33 dolar per barel di sesi pagi sebelum melepaskan beberapa kenaikan.
Minyak WTI saat ini mencoba menetap di atas level USD 80 dolar karena para pedagang bereaksi terhadap berita terbaru dari Rusia, catat Vladimir Zernov, analis pasar dengan pemasok informasi pasar FX Empire.
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
Rusia dapat memangkas produksi minyak mentahnya sebesar 5-7 persen pada awal 2023 sebagai tanggapan atas pembatasan harga yang diberlakukan oleh negara-negara Barat pada awal Desember, menurut laporan media pada Jumat (23/12/2022) yang mengutip Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.
ADVERTISEMENT
"Potensi pemotongan dari Rusia bisa memberi dorongan lebih banyak," kata Eli Tesfaye, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
"Jika permintaan global berlanjut pada kecepatan saat ini, pemotongan itu dapat berdampak signifikan dan kita mungkin tetap berada di kisaran 80-an dolar AS."
Pasokan minyak dunia bisa menjadi lebih ketat, karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ telah mengadopsi pengurangan produksi sebesar 2 juta barel per hari mulai November 2022.
Uni Eropa, Kelompok Tujuh (G7) dan Australia mulai memberlakukan batasan harga pada minyak mentah lintas laut Rusia pada awal Desember, yang melarang negara peserta menyediakan layanan yang memungkinkan minyak Rusia dikirim melalui laut jika harga naik di atas 60 dolar AS per barel, seperti asuransi dan keuangan.
ADVERTISEMENT