Harga Minyak Pulih di Tengah Optimisme, CPO Terseret Sentimen Pasar

14 Januari 2025 8:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata tandan buah kelapa sawit ke atas truk di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (31/1/2024) Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
ADVERTISEMENT
Harga komoditas dibuka bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (13/1). Namun, mayoritas harga komoditas mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum harga komoditas pada penutupan perdagangan Senin:

Harga Minyak Mentah

Harga minyak naik sekitar 2 persen ke level tertinggi pada penutupan perdagangan Senin. Kenaikan harga minyak terjadi di tengah ekspektasi bahwa sanksi AS yang lebih luas terhadap minyak Rusia akan memaksa pembeli di India dan China untuk mencari pemasok lain.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik USD 1,25 atau 1,6 persen menjadi USD 81,01 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 2,25 atau 2,9 persen menjadi USD 78,82.

Batu Bara

Harga batu bara terpantau naik pada penutupan perdagangan Senin. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Februari 2025 naik 0,50 persen menjadi USD 115,50 per ton.
ADVERTISEMENT

CPO

Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau turun pada penutupan perdagangan Senin. Menurut Trading Economics, harga CPO turun 0,40 persen menjadi MYR 4.486 per ton.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia melonjak sekitar 2 persen hingga melampaui MYR 4.460 per ton, naik untuk sesi kedua setelah data industri terbaru menunjukkan persediaan turun untuk bulan ketiga menjadi 1,71 juta metrik ton pada akhir Desember. Sementara itu, produksi menyusut 8,3 persen pada bulan Desember dari bulan November menjadi 1,49 juta ton.
Harga minyak mentah pulih lebih jauh dari level terendah dalam lebih dari 11 minggu, didukung oleh optimisme bahwa permintaan dari pembeli utama Tiongkok akan menguat menjelang Tahun Baru Imlek akhir bulan ini.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, data perdagangan di pembeli utama Tiongkok mengindikasikan ekspor naik untuk bulan kesembilan pada bulan Desember, sementara impor secara tak terduga naik, menambah sentimen yang meningkat. Namun, kenaikan dibatasi oleh estimasi ekspor yang lebih rendah dari surveyor kargo, yang melaporkan penurunan 21,4 persen hingga 26,8 persen untuk 1-10 Januari.
Kehati-hatian juga meningkat menjelang data impor India bulan Desember, yang diharapkan akhir minggu ini. Selain itu, beberapa pedagang mengantisipasi permintaan keseluruhan yang lesu pada kuartal I tahun 2025 karena minyak goreng pesaing mempertahankan keunggulan harga atas minyak sawit.

Nikel

Adapun harga nikel terpantau naik pada penutupan perdagangan Senin. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) naik 1,55 persen menjadi USD 15.901 per ton.
ADVERTISEMENT

Timah

Sementara itu, harga timah terpantau turun tipis pada penutupan perdagangan Senin. Harga timah berdasarkan LME turun 0,07 persen dan menetap di USD 29.866 per ton.