Harga Minyak RI Juni 2023 USD 69,36 per Barel, Terendah Sejak Agustus 2021

9 Juli 2023 10:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural aktivitas pengeboran di kantor PT Pertamina EP Tarakan Field, Kalimantan Utara. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Mural aktivitas pengeboran di kantor PT Pertamina EP Tarakan Field, Kalimantan Utara. Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) pada Juni 2023 ditetapkan sebesar USD 69,36 per barel, turun USD 0,76 dari bulan sebelumnya. Untuk pertama kalinya ICP kembali berada di bawah USD 70 per barel sejak Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
ICP mulai melonjak di tahun 2022 imbas pergolakan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Perang dua negara tersebut sempat membuat ICP berada di level tertinggi USD 117,62 per barel pada Juni 2022.
Penetapan ICP Juni 2023 sebesar USD 69,36 per barel, tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 241.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juni 2023 tanggal 3 Juli 2023.
Tim Harga Minyak Mentah Indoneia dalam Excutive Summary menjelaskan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional utamanya dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas ekonomi global khususnya di Kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Petugas saat bertugas di lokasi pompa angguk sumur minyak milik Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
Kekhawatiran pasar tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, S&P Global mengumumkan Purchasing Managers Index (PMI) AS turun ke angka 46,3 pada awal Juni 2023, level terendah dalam enam bulan terakhir. Sementara PMI komposit Eropa juga tergelincir ke level terendah selama lima bulan terakhir, di angka 50,3 pada awal Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Bank of England mengumumkan kenaikan suku bunga utama sebesar 0.5 persen, menjadi 5 persen, disusul oleh The European Central Bank serta bank-bank sentral di Swiss dan Norwegia juga memutuskan untuk menaikan suku bunga utama. Hal ini memicu likuidasi dana dan produsen energi bergerak ke mentalitas hedging.
Terdapat potensi US FOMC kembali meningkatkan Fed Rate, sehubungan dengan upaya Bank Sentral AS dalam kisaran 1 tahun terakhir melalui peningkatan Fed Rate hingga 5 persen untuk menurunkan inflasi menjadi 2 persen.
Selain itu, Departemen Tenaga Kerja AS menyampaikan jumlah klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan, dan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2021.
“Berdasarkan Laporan Mingguan EIA (Energy Information Administration), terdapat peningkatan stok AS pada bulan Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya yaitu gasoline naik sebesar 5.9 juta barel menjadi 222.0 juta barel, dan Distillate naik sebesar 7.7 juta barel menjadi 114.4 juta barel, “ kata tim harga minyak, dikutip Minggu (9/7).
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Juni 2023 yakni menurut IEA, terdapat peningkatan stok minyak mentah global sebesar 10 juta barel sehubungan dengan peningkatan stok minyak mentah dari negara OECD sebesar 27 juta barel.
Ilustrasi Kementerian ESDM Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Penurunan harga minyak mentah dunia juga disebabkan perkiraan total pasokan minyak mentah akan mencapai rekor tertinggi sebesar 101,3 juta barel per hari (bpd) di tahun 2023 dan 102,3 juta bpd di tahun 2024. Hal ini disebabkan peningkatan pasokan minyak mentah dari negara-negara non OPEC sebesar 1,9 juta bpd di tahun 2023 dan 1,2 juta bpd di tahun 2024.
Faktor selanjutnya, ekspektasi dimulainya kembali ekspor minyak mentah Iran, yang dapat menyebabkan terganggunya fundamental permintaan/penawaran, disebabkan kemajuan kesepakatan nuklir AS dan Iran.
ADVERTISEMENT
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh crude throughput Cina, yang merupakan konsumen minyak mentah terbesar di dunia, tergelincir 1,9 persen pada Mei 2023 menjadi 14,66 juta bpd.
Kemudian, People’s Bank of China menurunkan suku bunga pinjaman acuan, namun lebih rendah dari ekspektasi masyarakat, sehingga mempengaruhi asumsi pasar bahwa pemulihan ekonomi Cina terhambat dan berpengaruh pada permintaan minyak mentah dunia.
“Terdapat penurunan crude throughput Korea Selatan, Taiwan dan Jepang di bulan Juni 2023, dibandingkan bulan Mei 2023," pungkas Tim Harga.
Berikut perkembangan harga minyak mentah Juni 2023 dibandingkan Mei 2023.
- Dated Brent turun USD 0,85 per barel menjadi USD 74,70 per barel
ADVERTISEMENT
- WTI (Nymex) turun USD 1,35 per barel menjadi USD 70,27 per barel
- Brent (ICE) turun USD 0,71 per barel menjadi USD 74,98 per barel
- Basket OPEC turun USD 0,79 per barel menjadi USD 75,15 per bare