Harga MinyaKita Mahal Diduga Dijual Curah, Ini Penjelasan Kemendag

5 Desember 2024 15:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menunjukan MinyaKita di Pasar Jaya Cijantung Jakarta Timur pada Rabu (4/9/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menunjukan MinyaKita di Pasar Jaya Cijantung Jakarta Timur pada Rabu (4/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kantor Staf Presiden (KSP) menduga MinyaKita dijual dalam bentuk minyak curah yang membuat harganya berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Deputi III KSP Bidang Perekonomian Edy Priyono mengatakan harga MinyaKita secara rata-rata dibanderol dengan Rp 17.100 per liter. Angka tersebut berada jauh di atas HET yang seharusnya dijual dengan harga Rp 15.700 per liter. Hal ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024 di YouTube Kemendagri RI, Selasa (3/12).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Bapokting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bambang Wisnubroto mengatakan, pihaknya tengah mempelajari terkait temuan tesebut. Saat ini, pihaknya menilai adanya indikasi MinyaKita dijual dalam bentuk minyak curah.
"Ada indikasi seperti itu. Tapi kalau seperti itu kan, ada ranah hukum, ya. Ada penindakan. Kita ada dari direktorat tertibnya, ada yang sudah mengawasian hal itu biar sampai nggak ada kejadian," ujar Bambang usai Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Natal dan Tahun Baru 2025 di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Kamis (5/12).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kemendag masih mengupayakan haraga MinyaKita bisa turun. Kemendag masih menemukan kendalan untuk menurunkan harga MinyaKita, padahal pekan lalu Mendag bilang akan turun dalam dua hari. Namun, hingga saat ini harga MinyaKita masih belum turun.
"Pak Menteri kan sudah menyampaikan. Rantainya ini kan kalau di sistem SiMirah, itu kan produsen di satu, di dua. Terus pengecer. Nah, di pengecer ini masih ada entitas pengecer-pengecer yang lain. Jadi, rantainya panjang. Ini yang kita coba efisiensikan yang tadi," ujarnya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam Rapat Koordinasi Pengamanan HBKN Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pada Kamis (5/12). Foto: Ghifari/Kumparan
Menurutnya, peran BUMN dalam masalah ini diperlukan mengefisiensikan rantai tersebut agar tidak kepanjangan, setelah itu dilakukan pengawasan. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso rencananya akan melakukan rapat pada Senin pekan depan untuk membahas mengenai harga MinyaKita.
ADVERTISEMENT
"Ya, bukan dipangkas. Kan BUMN memang ada perannya. Mereka entitas di satu. Dari produsen masuk Bulog. Nah, bulog bisa yang tinggi-tinggi itu diglontorin oleh teman-teman BUMN," kata Bambang.
"Makanya tuh harapannya harganya kan sekarang rata-rata nasional Rp17.000. Nah, kita harapkan bisa turun sesuai arah Pak Menteri. Kita Senin lagi akan rapat," ujarnya.
Meski demikian, Bambang memastikan stok MinyaKita aman untuk menyambut Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025. "Tapi yang jelas, yang kita tekankan bahwa secara stok, ketersediaan, terutama minyakita ya itu sangat-sangat cukup," tuturnya.