Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Harga Minyakita Masih di Atas HET, Tembus Rp 17 Ribu per Liter
17 November 2024 16:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Harga Minyakita terus menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa pekan terakhir yang berdampak pada pedagang kecil hingga konsumen rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Salah satu pemilik warung kelontong di Poltangan Raya, Joko, mengungkapkan kenaikan harga Minyakita sudah terjadi sejak seminggu lalu.
Menurut Joko, kenaikan harga minyak membuatnya harus menyesuaikan harga jual agar tetap mendapat keuntungan. Meskipun risikonya konsumen mengeluh karena harga yang semakin mahal.
Saat ini Joko menjual Minyakita seharga Rp 17.000 per liter atau naik dari sebelumnya Rp 16.000 per liter. "Minyakita saya jual Rp 17.000 per kemasan (1 liter). Sebelumnya cuma Rp 16.000 per liter,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan kumparan, Harga Eceran Tertinggi (HET) Minyakita diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat. HET Minyakita diatur sebesar Rp 15.700 per liter, dari sebelumnya Rp 14.000 per liter.
Selain itu, berdasarkan pantauan kumparan di e-commerce, harga minyak kita dijual Rp 16.500 per liter. Sementara itu di beberapa e-commerce lain harga jual Minyakita Rp 18.810 per liter.
ADVERTISEMENT
Kenaikan harga turut dialami oleh minyak curah. Masih di toko milik Joko, harga minyak curah dibanderol Rp 20 ribu per kg. Ia mendapat harga dari distributor sudah naik mencapai Rp 290 ribu per jerigen dari yang sebelumnya Rp 280 ribu per jerigen.
"Minyak curah naik dari seminggu lalu. Sekarang sudah Rp 290.000 rupiah per kg. Saya jual ke pembeli Rp 20.000 per kg," kata Joko kepada kumparan, Minggu (17/11).
Mendag Akui Harga Minyak Goreng Naik
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengakui adanya kenaikan harga minyak goreng ini karena permintaan pasar meningkat.
“Aman, sementara pasokan masih aman, (harga naik) mungkin karena kebutuhan meningkat, tapi pasokan tetap aman,” kata Budi usai membuka acara UMKM Gathering Indogrosir se-Jabodetabek di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (10/11).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Budi juga memastikan harga-harga pangan lain akan tetap stabil jelang Nataru. Dia menyebut akan terus menggelar koordinasi bersama dengan sejumlah instansi terkait, termasuk Pemerintah Daerah (Pemda) dan distributor mengenai hal ini.
“Kita koordinasi teruskan harga-harga stabil, tapi kita tidak diam, kita bergerak dengan daerah-daerah Satgas pangan, dengan pemda, dinas, distributor untuk mengamankan Nataru,” jelas Budi.
Nataru kali ini merupakan yang pertama kali untuk Budi sebagai Mendag menghadapi momen peak season atau tingginya permintaan pangan, yang umumnya menyebabkan kenaikan harga.