Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Harga Nikel Anjlok saat RI Ambisius Bikin Pabrik Baterai, Ini Kata Pemerintah
16 Januari 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Harga nikel di dunia lagi anjlok. Padahal Indonesia tengah ambisius bikin pabrik baterai berbahan nikel untuk kendaraan listrik .
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) menegaskan anjloknya harga nikel internasional saat ini bukan hanya akibat mekanisme penawaran dan permintaan (supply and demand).
Direktur Pembinaan Program Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyebutkan harga nikel menurun dari rata-rata USD 22 ribu per ton, saat ini menyentuh sekitar USD 16 ribu per ton.
"Fluktuasi harga untuk komoditas mineral dan batu bara itu ada beberapa hal, tidak hanya tergantung supply dan demand. Supply dan demand saja tidak cukup dan ada isu yang lain," tegasnya saat konferensi pers, Selasa (16/1).
Meski tidak menjelaskan lebih lanjut, Tri mencontohkan fenomena lonjakan harga batu bara sempat menembus USD 400 per ton pada tahun 2022 lalu, namun saat ini sudah melandai kembali di kisaran USD 100 per ton.
"Siapa yang menyangka ada harga seperti itu. Jadi memang pada saat turun kadang-kadang tidak ada korelasi antara supply dan demand yang seperti kita rasakan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, komoditas selain minerba biasanya harganya turun ketika penawaran tinggi dan permintaannya turun, sebaliknya ketika penawaran turun dan permintaan naik maka harganya naik.
"Tapi komoditas mineral dan batubara memang tidak hanya exact number dari situ, jadi memang faktornya banyak sekali tidak hanya masalah itu," lanjut Tri.
Terlepas dari kondisi harga nikel, Tri berharap industri hilirisasi nikel di Indonesia semakin berkembang tidak hanya di produksi barang setengah jadi seperti nickel matte, feronikel, dan nickel pig iron (NPI).
"Harapan kita dengan adanya hilirisasi itu akan menciptakan multiplier effect, kemudian ada industri lain yang paling hilir itu datang mendekati kita sehingga industri itu sampai ke industri akhir," pungkas Tri.
Mengutip Tradingeconomics, harga nikel berjangka secara tahunan sudah turun 39,50 persen. Turunnya harga nikel berjangka di bawah USD 16.500 per ton mendekati posisi terendah dalam tiga tahun terakhir.
Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia Bob S. Effendi mengatakan Indonesia menjadi biang kerok utamanya melubernya stok nikel di dunia. Bahkan, antisipasi pemerintah terkait kelebihan cadangan dengan penyerapan oleh industri kendaraan listrik dinilai gagal.
ADVERTISEMENT
“Dorongan besar dari Indonesia telah menyebabkan kelebihan pasokan nikel dan mendorong kenaikan harga down. Tampaknya pasar EV besar yang diantisipasi tidak pernah terwujud,” tulis Bob dikutip pada Senin (15/1).
Senada dengan Bob, mantan Menteri Investasi Indonesia, Tom Lembong juga mengatakan hal serupa. Dalam laman YouTube Total Politik, dia bilang penyebab banjirnya stok nikel dunia adalah gencarnya smelter di Indonesia, yang kemudian menyebabkan harga nikel turun dalam.
“Jadi dengan begitu gencarnya di bawah smelter di Indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel, akhirnya harganya jatuh terjadi kondisi oversupply,” kata Tom dikutip pada Senin (15/1).
Selain itu, Tom juga bilang, Indonesia begitu militan dan begitu konfrontasional terhadap negara pelanggan nikel. “Akhirnya mereka ketakutan dan juga kehilangan kepercayaan, ya akhirnya mereka cari opsi lain, mereka bikin formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel, substitusi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT