Harga Nikel Turun 1,32 Persen, Batu Bara Melesat 2,84 Persen

4 Maret 2024 8:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita berjalan melintasi jembatan di depan cerobong asap yang mengepul dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Beijing, China. Foto: David Gray/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita berjalan melintasi jembatan di depan cerobong asap yang mengepul dari pembangkit listrik tenaga batu bara di Beijing, China. Foto: David Gray/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejumlah harga komoditas bergerak fluktuatif. Misalnya harga minyak dunia naik 2 persen pada penutupan perdagangan, Jumat (1/3). Harga minyak mentah dunia membukukan kenaikan mingguan karena para pedagang menunggu keputusan OPEC+ mengenai perjanjian pasokan untuk kuartal kedua dan juga mempertimbangkan data ekonomi baru AS, Eropa, dan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Brent berjangka untuk kontrak bulan Mei ditutup USD 1,64 lebih tinggi, atau 2 persen pada USD 83,55 per barel. Kontrak berjangka Brent bulan April berakhir pada harga USD 83,62 per barel. West Texas Intermediate (WTI) AS untuk bulan April naik USD 1,71, atau 2,19 persen menjadi USD 79,97 per barel. Untuk minggu ini, Brent bertambah sekitar 2,4 persen setelah peralihan bulan kontrak, sementara WTI naik lebih dari 4,5 persen.
CPO
Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) terpantau turun. Dikutip dari Bursa Malaysia, harga CPO untuk kontrak April 2024 turun 0,1 persen menjadi MYR 4.001 per ton.
Batu Bara
Harga batu bara terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat (1/3). Berdasarkan bursa ICE Newcastle, harga batu bara untuk kontrak April 2024 naik 2,84 persen menjadi USD 132,25 per ton.
ADVERTISEMENT
Nikel
Smelter nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM). Foto: PT Antam
Harga nikel terpantau turun pada penutupan perdagangan Jumat (1/3). Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup turun 1,32 persen menjadi USD 17.662 per ton.
Timah
Harga timah terpantau turun pada penutupan perdagangan Jumat (1/3). Harga timah berdasarkan situs LME ditutup turun 0,25 persen menjadi USD 26.489 per ton.