Harga Pakan Ternak Mulai Bergejolak

4 September 2018 15:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan Ayam. (Foto: Antara/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan Ayam. (Foto: Antara/Rahmad)
ADVERTISEMENT
Harga pakan ternak mulai mengalami kenaikan. Kenaikan harga pakan ternak terjadi karena imbas kenaikan harga jagung yang disebabkan karena musim kering yang melanda sejumlah daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Misalnya untuk pakan ayam broiler (pedaging), harga pakan diketahui meningkat menjadi Rp 7.000 hingga Rp 7.300 per kg. Padahal sebelumnya hanya berkisar antara Rp 6.750 sampai Rp 6.800 per kg.
“Sudah naik sejak akhir bulan Juli kemarin. Ya, faktor kenaikannya karena harga jagung naik. Itu sudah pasti,” kata Ketua Umum Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN) Harry Darmawan saat dihubungi kumparan, Selasa (4/9).
Peternakan Ayam. (Foto: Antara/Rahmad)
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan Ayam. (Foto: Antara/Rahmad)
Sementara itu, harga pakan ayam layer (petelur) juga terpantau naik dari sebelumnya berkisar antara Rp 5.200 sampai Rp 5.300 per kg menjadi Rp 5.550 hingga Rp 5.650 per kg. Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Petelur Nasional Feri mengatakan harga pakan ternak naik sudah berlangsung sejak awal Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
“Harga pakan yang naik sejak awal bulan Agustus lalu ini mempengaruhi biaya produksi kami. Harga produksi kami jadi meningkat,” tambah Feri.
Kenaikan harga jagung yang berimbas pada kenaikan harga pakan peternak ini dinilai wajar. Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional Maxdeyul Sola menjelaskan bahwa komponen pakan ternak memiliki peran sebesar 70 persen terhadap harga ayam dan telur. Sedangkan, sebanyak 50 persen dari jumlah tadi dipengaruhi oleh harga jagung pakan.
“Makanya kalau harga jagung ini naik, otomatis harga pakan juga naik. Makanya di sini yang terdampak paling besar pasti peternak,” tutup Maxdeyul.