Harga Pertamax Bakal Berubah Tiap Pekan, Erick Thohir: Kalau Naik Jangan Marah

3 Januari 2023 12:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan pemerintah tengah menggodok rencana penyesuaian harga Pertamax akan dilakukan setiap pekan. Menurut dia, hal ini adalah bentuk transparansi data untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Erick menjelaskan, upaya tersebut masih dalam pembahasan dan koordinasi banyak pihak. Dia mencontohkan layaknya harga bahan pangan di pasar, masyarakat juga perlu tahu fluktuasi harga minyak dunia melalui harga BBM.
"Jangan nanti dipersepsikan Pertamina melakukan pemborosan. Harga BBM sudah turun, Pertamina tidak mau turunkan harga," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (3/1).
Dia melanjutkan, pemerintah masih menanggung beban subsidi energi yang besar untuk menahan kenaikan harga Pertalite dan Solar meski harga minyak dunia bergejolak. Namun untuk Pertamax, kata dia, sudah saatnya mengikuti harga keekonomian.
"Kita melakukan transparansi data, kan bagus, masyarakat bisa datang, oh harga Pertamax minggu ini turun, kalau naik juga jangan marah. Ini kadang-kadang dipersepsikan seperti itu," tegasnya.
"Kita sedang mencoba mengikuti pasar, yang memang undang-undangnya jelas, pemerintah membantu BBM jenis a, b, c, yang ini (Pertamax) harga pasar. jadi ini yang kita coba bersama masyarakat kita melakukan yang namanya transparansi data," tambahnya.
ADVERTISEMENT

Negara Bantu Pertamina Tahan Harga Pertamax Rp 10 T

Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengumumkan penurunan harga Pertamax, Selasa (3/1/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Adapun Erick juga menyinggung harga Pertamax yang ditahan di bawah harga keekonomian sepanjang Januari hingga Agustus 2022. Imbas dari hal tersebut, negara harus menanggung beban selama 8 bulan hingga Rp 10 triliun.
"BBM ini (Pertamax) harga pasar lho, bukan BBM yang dibantu pemerintah. Itu pun pemerintah membantu melalui Pertamina sampai Rp 10 triliun dari Januari sampai Agustus, baru ada kenaikan," ungkapnya.
Per hari ini, harga Pertamax diturunkan dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 per liter mulai pukul 14.00 WIB. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memastikan harga tersebut sudah mengikuti harga keekonomian.
Dengan demikian, selama tahun 2022, dia mengungkap harga Pertamax belum mengikuti harga keekonomian. Hal ini yang membuat pemerintah menanggung beban untuk menahan harga Pertamax hingga Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
"Rp 12.800 itulah harga keekonomian, jadi yang waktu itu Januari sampai Agustus 2022 ketika harga minyak naik kita masih mempertahankan harga Pertamax, yang harus jadi beban pemerintah melalui Pertamina Rp 10 triliun untuk menahan harga tidak naik selama 8 bulan di tahun lalu," tambah Nicke.