Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sepanjang 2019, harga saham beberapa emiten tercatat mengalami penurunan yang cukup tajam. Salah satunya adalah saham milik PT PP Properti Tbk (PPRO) yang tercatat terjun bebas sebesar 41,88 persen. Bahkan secara year to date, per 20 Januari 2020, saham PPRO sudah terkoreksi sebesar 17,65 persen. Saat ini harga saham PPRO tercatat Rp 56 per lembar.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, perseroan mengaku tak ambil pusing soal penurunan harga saham tersebut. Direktur Keuangan PPRO, Indaryanto optimistis harga saham perseroan masih di level aman.
“Sebenarnya terus terang ya, saham kita sekarang Rp 60, tapi kita pernah stock split 1:4. Berarti (harga sekarang) masih dikali 4, masih Rp 240 kalau sekarang Rp 60. Dulu pertama kali itu Rp 185. Kalau sekarang Rp 240 masih oke sebenarnya,” ujar Indaryanto di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (20/1).
Menurut Indaryanto, pihaknya kini hanya ingin berfokus untuk meningkatkan kinerja perseroan. Menurutnya, yang paling penting bagi perseroan adalah fundamental yang terjaga baik.
Sedangkan naik turun harga saham merupakan mekanisme pasar. Indaryanto meyakini hal tersebut di luar kendali manajemen. Ia pun mengklaim tidak ada pihak manajemen yang tahu menahu soal amblasnya harga saham PPRO hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
“Tugas kita adalah berusaha memberikan fundamental yang baik, berkinerja dengan baik, tiap tahun untung, deviden dibagi kepada pemegang saham. Masalah saham, pasar yang berbicara. Kan enggak bisa menaikkan menurunkan pasar, kan mekanisme pasar,” ujarnya.