Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Harga Sembako Melejit, Inflasi Diramal Meningkat Bulan Ini
25 Desember 2021 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Momentum Natal dan tahun baru (Nataru) membuat beberapa harga sembako merangkak naik. Beberapa komoditas yang terpantau mengalami kenaikan cukup drastis yaitu telur ayam, daging ayam, cabai, dan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal, menjelaskan kenaikan harga pangan akan sangat berpengaruh serta menjadi salah satu pendorong terkuat tingkat inflasi di Desember ini.
"Inflasi itu setiap Nataru setiap tahunnya akan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Memang yang memengaruhi dan mendorong inflasi umumnya komponen barang-barang makanan dan minuman," ujar Faisal kepada kumparan, Sabtu (25/12).
Walaupun komoditas lain seperti transportasi juga akan meningkat di bulan ini, komponen makanan dan minuman memang menyumbang angka paling besar untuk inflasi. Dengan demikian, Faisal meramal inflasi bulan Desember 2021 ini ada di kisaran 0,5 persen.
"Kami perkirakan di Desember ini akan ada peningkatan inflasi yang lebih signifikan dibandingkan bulan November," kata dia.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Faisal, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan kenaikan harga pangan dipastikan akan mendorong inflasi Desember lebih tinggi.
"Estimasi inflasi Desember dapat mencapai 0,5-0,65 persen secara bulanan, lebih tinggi dibanding November yakni 0,37 persen dan Desember 2020 lalu 0,45 persen," jelas Bhima kepada kumparan.
Proyeksi CORE dan Celios tidak jauh berbeda dengan Bank Indonesia yang memperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,49 persen secara bulanan (month to month) pada Desember 2021. Perkiraan itu berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV Desember 2021. Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,79 persen.
Tren Inflasi Diprediksi Meningkat Tahun Depan
Bhima menuturkan, harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng terus dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan baku minyak sawit (crude palm oil/CPO) internasional. Sementara pengaruh cuaca dan permintaan dalam negeri memicu terjadinya kenaikan harga cabai dan telur.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah harus secepatnya lakukan berbagai intervensi stabilitas harga. Soal minyak goreng misalnya, pemerintah bisa membuat DMO (Domestic Market Obligation) harga CPO sehingga harga bahan baku minyak goreng di dalam negeri lebih stabil," jelas dia.
"Kalau problemnya ada pada harga, bisa dipatok oleh pemerintah, karena CPO kan bukan impor tapi produksi di dalam negeri. Untuk harga pangan seperti telur kuncinya pada stabilitas harga pakan ternak ayam salah satunya gandum dan jagung," lanjut Bhima.
Bhima menambahkan, tren inflasi pada 2022 diperkirakan terus meningkat hingga mencapai 4-5 persen secara year on year atau dibandingkan tahun ini. Volatilitas rupiah karena normalisasi kebijakan moneter negara maju juga berisiko menciptakan imported inflation atau naiknya harga barang impor di level konsumen.
ADVERTISEMENT
"Kita harus mempersiapkan inflasi yang lebih tinggi, dan memperhatikan antisipasi ke pelemahan daya beli kelas menengah-bawah," ujarnya.
Dilansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga telur ayam ras nasional per 16 Desember 2021 mencapai Rp 26.200 per kilogram (kg). Adapun daging ayam mencapai Rp 35.750 per kg.
Adapun untuk komoditas minyak goreng curah sebesar Rp 18.150 per kilogram, minyak goreng bermerek 1 Rp 20.050 dan bermerek 2 sebesar Rp 19.550. Sementara untuk cabai merah mencapai Rp 51.800 per kg dan cabai rawit Rp 72.650 per kg.