Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Harga Telur Ayam Termahal Dalam 5 Tahun, Pedagang Pasar Minta Solusi Mendag
23 Agustus 2022 18:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia Abdullah Mansuri mengungkapkan, harga telur ayam yang saat ini mencapai Rp 30.000 per kilo gramnya (kg) merupakan yang termahal selama 5 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, harga telur sekitar Rp 27.000 per kg, naik menjadi Rp 29.000 per kg. Tak berhenti di situ, harga telur ayam terus naik menuju Rp 30.000 bahkan naik hingga ke Rp 32.000 per kg
"Ini harga tertinggi dalam sejarah 5 tahun terakhir Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja," ujar Abdullah dalam keterangannya Selasa (23/8).
Ia berharap agar persoalan di lapangan, seperti persoalan pangan, petelur, distribusi menjadi persoalan yang harus fokus diselesaikan bukan lari dari persoalan.
Untuk itu, Abdullah meminta agar Kemendag dapat menyelesaikan persoalan di tengah masyarakat, bukan hanya melayangkan berbagai macam pernyataan yang dapat menimbulkan kegaduhan.
Abdullah menyayangkan pernyataan yang dikeluarkan Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) yang mendorong masyarakat agar tidak meributkan kenaikan harga telur. Ia menilai, seharusnya dirinya lah yang mendorong agar harga telur bisa turun.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan agar pemerintah dapat mengumpulkan peternak-peternak besar atau petelur-petelur besar dalam rangka mencari solusi. Selain itu, langkah yang harus dilakukan ke depan bukan justru menyampaikan bahwa supply yang berlebihan tidak perlu dipermasalahkan.
Menurut Abdullah, telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya, apabila harganya tinggi akan menjadi masalah. Untuk itu, Ia berharap agar persoalan telur dapat diselesaikan secepatnya.
Sebelumnya, Mendag Zulhas mengaku tak senang dengan anjloknya harga ayam saat ini. Pasalnya, kondisi tersebut membuat peternak merugi.
"Saya enggak senang. Kasihan peternak ayam kalau (jual) Rp 26.000 di pasar berarti produksi besar, belinya Rp 20.000, terus beli ke peternak ayam Rp 15.000 rugi. Mungkin nanti impor indukan ayam akan kita kurangi karena over supply," imbuh Zulhas di Pasar Tomang, Kamis (18/8).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Mendag Zulhas berencana menyetop impor indukan ayam. Ia juga akan memusnahkan sejumlah telur ayam yang kelebihan produksi (over supply) sebagai upaya pengendalian harga ayam. Hal ini agar ketersediaan ayam tidak lebih banyak dibandingkan kebutuhan pasar.
"Makanya sekarang telur ayam menetas banyak dimatikan karena over supply," tandas Zulhas.