Harga Tes PCR Jadi Rp 275 Ribu di Jawa-Bali, Susi Masih Minta Turun Lagi

27 Oktober 2021 19:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua petugas medis melakukan SWAB PCR terhadap dua siswa di SMA Muhammadiyah, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (24/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
zoom-in-whitePerbesar
Dua petugas medis melakukan SWAB PCR terhadap dua siswa di SMA Muhammadiyah, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (24/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang
ADVERTISEMENT
Pemerintah akhirnya menurunkan harga tes PCR menjadi Rp 275.000 untuk daerah Jawa-Bali dan Rp 300.000 untuk di luar Jawa-Bali. Semula, tarif PCR di Indonesia mencapai Rp 900.000, selanjutnya diturunkan untuk pertama kalinya menjadi Rp 495.000 di Jawa-Bali.
ADVERTISEMENT
Penurunan tes PCR itu sebelumnya juga disuarakan oleh sejumlah kalangan usai pemerintah membuat kebijakan naik pesawat wajib PCR, mulai perhimpunan dokter, asosiasi pariwisata, Ketua DPR RI Puan Maharani hingga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Dalam akun Twitternya, Susi menyambut gembira penurunan harga tes PCR. Meski demikian, ia meminta agar harga PCR bisa kembali turun.
"Alhamdulilah ...Semoga terus turun...menjadi sama dengan harga di India ... yo bantu sampaikan," tulis Susi seperi dikutip dari akun Twitternya @susipudjiastuti, Rabu (27/10).
Adapun harga tes PCR di India saat ini hanya Rp 160.000. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, harga test PCR di India bisa murah karena merupakan produsen alat tes PCR.
Menurut Budi, harga tes PCR di Indonesia yang mencapai Rp 900.000 tersebut sudah 25 persen termurah di bandara seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi, jumlah penduduk di India jauh lebih banyak, hampir 2 miliar orang. Karenanya, Budi mengimbau masyarakat untuk melihat fakta-fakta terlebih dahulu sebelum membandingkan harga antar negara.
"Jadi kalau misalnya (di Indonesia) diturunkan ke Rp 300 ribu, itu akan masuk ke yang paling murah dibandingkan dengan harga airport dunia,” pungkas Budi.
Bahkan pada konferensi pers Selasa (26/10), Budi sempat menolak jika harga tes PCR harus kembali disubsidi.
“PCR ini harga kita di Rp 900 ribu, ini sudah jadi 25 persen termurah di airport seluruh dunia. Akan disubsidi? Tidak direncanakan ada, apalagi sudah diturunkan. Tidak akan ada lagi subsidi,” tegas Budi.
Sementara itu, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir hari ini memastikan harga tes PCR turun menjadi Rp 275.000 di Jawa dan Bali serta Rp 300.000 di luar Jawa dan Bali.
ADVERTISEMENT
"Dari hasil evaluasi kami sepakati bahwa batas tarif tertinggi pemeriksaan real time PCR diturunkan menjadi Rp 275 ribu untuk daerah Jawa dan Bali. Serta sebesar Rp 300 ribu untuk daerah luar Jawa Bali," ujar Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Abdul Kadir dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Dengan demikian, baik laboratorium maupun rumah sakit di seluruh daerah harus mengikuti aturan ini. Hal ini juga demi melancarkan dan memperkuat testing dan tracing.
"Untuk itu kami mohon agar semua faskes seperti RS, lab, dan fasilitas pemeriksaan lainnya yang telah ditetapkan pemerintah dapat mematuhi batas tertinggi real time PCR tersebut," jelasnya.
***
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com. Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT