Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Harga Tiket Pesawat Mahal, Airlangga: Kita Cari Jalan Keluarnya
5 Mei 2023 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit![Sejumlah calon penumpang pesawat antre di loket lapor diri Terminal 2 keberangkatan domestik Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (30/4/2022). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/ff91319b9aa1f500ecd0a1f2127222ccd6fdf3735d6b52adf1f3776927d203b1.jpg)
ADVERTISEMENT
Mayoritas masyarakat Indonesia mengeluhkan tingginya harga pesawat dalam periode ramadhan hingga Lebaran. Salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat adalah tingginya permintaan masyarakat yang berbanding terbalik dengan jumlah pesawat.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, salah satu pendorong tingginya ekonomi Indonesia adalah konsumsi masyarakat. Untuk itu, pemerintah bakal membuat kebijakan supaya harga tiket pesawat tidak terlalu mahal.
"Pemerintah terus mendorong agar sektor transportasi harganya enggak ketinggian. Kemarin naik karena demand side, sehingga harga tiket dinaikkan ke batas atas," kata Airlangga dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian Perekonomian, Jumat (5/5).
Airlangga menjelaskan, pihaknya akan menjaga keseimbangan harga bahan bakar pesawat yakni avtur untuk menekan harga tiket pesawat.
"Tentu kita bandingkan avtur di Indonesia dibandingkan negara lain. Kalau negara lain bisa murah, cara apa yang kita bisa lakukan agar (harga) avtur kompetitif," tutur Airlangga.
"Kalau tidak sebagian besar re-fueling (mengisi bahan bakar) di Singapura. Jadi pesawat masuk ke Indonesia dia enggak re-fueling. Ini akan kita perhatikan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2023 mencapai 5,03 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal IV 2022 yang tumbuh 5,01 persen (yoy) maupun periode yang sama tahun lalu atau kuartal I 2022 yang sebesar 5,02 persen (yoy).
Meski begitu, pertumbuhan ekonomi kuartal I 2023 mengalami kontraksi 0,92 persen secara kuartalan (qtq).