Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Mahalnya harga tiket pesawat sejak awal tahun ini, semakin berdampak pada bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero). Selama Januari-Februari 2019, jumlah penumpang di wilayah Angkasa Pura I anjlok 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, mengatakan secara umum penurunan jumlah penumpang terjadi di 13 bandara yang dikelola AP I, terparah di Bandara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah, yang selama Januari-Februari turun hingga 38 persen.
"Jadi, memang dari 13 bandara ini bervariasi, memang yang paling parah kelihatannya kemarin data terakhir di Solo, sampai 38 persen," kata Fahmi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (18/3).
Sementara itu, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, tak dirasakan dampak dari kenaikan harga tiket pesawat. Jumlah penumpang pesawat rute penerbangan internasional malah naik. Sementara domestik juga naik sekitar 1 persen.
Fahmi mengatakan, pada bulan ini, Angkasa Pura I tengah melakukan upaya pemulihan untuk meningkatkan jumlah penumpang. Pemulihan ini dilakukan dengan berkomunikasi dengan sejumlah maskapai penerbangan untuk memberikan sejumlah insentif.
ADVERTISEMENT
"Mulai recovery kalau saya lihat, walaupun ada beberapa lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu tapi sudah gapnya nggak terlalu besar," katanya.
Beberapa program untuk meningkatkan frekuensi antara lain memberikan insentif, membebaskan landing fee jika maskapai membuka penerbangan baru di rute-rute baru wilayah Angkasa Pura I.
"Intinya kita support bagaimana agar airlines bisa mengembalikan bisnis mereka lebih baik lagi," ujar Fahmi.