Harga Timah Dunia Terus Merosot, Sentuh USD 28.000 per Ton

23 Juni 2022 12:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi timah. Foto: PT Timah
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi timah. Foto: PT Timah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga komoditas logam timah dunia semakin turun. Hari ini pada pukul 12.35 WIB, harga timah di London Exchange Market (LME) untuk kontrak 3 bulan menetap di angka USD 28.350 per ton.
ADVERTISEMENT
Harga tersebut turun 2.42 persen dari harga timah pada penutupan perdagangan Rabu (22/6), sebesar USD 29054 per ton. Adapun Senin kemarin, harganya masih ada di kisaran USD 30.000 per ton.
Menurut Kolumnis Senior Reuters Andy Home, harga timah terus merosot lantaran terperangkap dalam perdagangan risk-off yang lebih luas dimainkan di seluruh pasar logam industri karena kekhawatiran akan munculnya resesi ekonomi.
Menurut Andy, persediaan timah di LME dan bursa Shanghai telah meningkat dan premi fisik telah melemah sebagai tanda bahwa pengetatan rantai pasokan timah yang akut sudah mereda.
"Namun kelegaan itu mungkin tidak bertahan lama karena produsen China secara kolektif mengurangi output sebagai respons terhadap jatuhnya harga," katanya dikutip dari Reuters, Kamis (23/6).
ADVERTISEMENT
Penurunan ini terjadi setelah adanya lonjakan harga timah yang luar biasa pada Maret 2022 yang menembus harga USD 51.000 per ton. Sejak saat itu, para trader atau investor berbondong-bondong mengambil keuntungan dan keluar dari pasar.
Menurut Andy, aliran spekulatif di pasar timah selalu kecil dibandingkan dengan tembaga karena likuiditas kontrak yang rendah. Tetapi sisi lain dari likuiditas yang rendah adalah bahwa pergeseran posisi dana dapat berdampak besar pada harga.
Ilustrasi timah. Foto: PT Timah
"Terutama jika semua orang mengambil keuntungan pada saat yang sama, yang tampaknya memang demikian. Dua bulan terakhir telah melihat penyelesaian yang hampir lengkap dari taruhan bullish yang terakumulasi saat timah bergerak semakin tinggi selama tahun 2021 dan awal 2022," jelasnya.
Dia menilai, puncak dinamika teknis timah bertepatan dengan berkurangnya pengetatan pasar yang ekstrem dari tahun lalu. Stok gudang LME telah merangkak lebih tinggi dan pada saat ini 3.260 ton naik 1.215 ton pada awal tahun.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, stok timah yang terdaftar di Shanghai Futures Exchange (ShFE) telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak awal Januari menjadi 4.022 ton saat ini, meskipun kurva maju Shanghai, seperti London, tetap terbelakang.