Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Hari Terakhir IAF, Indonesia Dapat Transaksi Bisnis Rp 6 Triliun
11 April 2018 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Di hari terakhir pelaksanaan Indonesia-Africa Forum , transaksi bisnis kembali bertambah. Jumlah tersebut bahkan hampir sama besarnya dengan yang perjanjian bisnis senilai USD 586,56 juta atau lebih dari Rp 8 triliun yang diumumkan di hari pertama..
ADVERTISEMENT
"Hampir USD 500 juta (setara Rp 6 triliun) transaksi (yang bertambah)," sebut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Nusa Dua, Rabu (11/4).
Enggartiasto tidak menjabarkan detail dari mana saja transaksi itu terjalin. Namun, dirinya memastikan jumlah itu didapatkan dari kesepakatan bisnis di sejumlah bidang.
Meski sudah menyepakati transaksi bisnis dengan jumlah relatif besar, Enggartiasto menyatakan Indonesia tak akan berpuas diri. Ke depannya, jumlah transaksi akan diperbesar.
"Cukup banyak potensi bisa dikembangkan. Di berbagai negara atase perdagangan bisa menjadi business agent," tutur dia.
Pada hari pertama IAF, perjanjian bisnis senilai Rp 8 triliun ditandatangani oleh perwakilan perusahaan Indonesia dan Afrika, disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla serta sejumlah Menteri Kabinet Kerja.
ADVERTISEMENT
Ada 10 perjanjian yang terjalin antara BUMN dan sejumlah perusahaan swasta kedua negara. Berikut perjanjian kesepakatan bisnis yang diteken di IAF 2018:
1. Indonesia Eximbank dan The African Export-Import Bank.
2. Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank.
3. Indonesia Eximbank dan Commerzbank.
4. PT. Dirgantara Indonesia (Persero) dan A.D. Trade Belgium.
5. PT PAL Indonesia (Persero) dan A.D. Trade Belgium
6. PT WIKA Indonesia, Indonesia Eximbank dan Chief of Cabinet Republic of Niger
7. PT TIMAH Tbk dan Topwide Ventures Ltd.
8. PT Sri Rezeki Isman Tbk (Sritex Group) dan Amrico Commercial Services.
9. GMF AeroAsia, Max Air dan Ethiopian Airlines.
10. PT Perusahaan Perniagaan Internasional dan Madaranch Madagascar.