Harita Nickel Pasang Harga IPO Rp 1.250 per Saham, Incar Dana Segar Rp 9,9 T

10 April 2023 11:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
zoom-in-whitePerbesar
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
ADVERTISEMENT
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel menetapkan harga saham dalam proses Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 1.250 per lembarnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan prospektus perusahaan akan melepas 7.997.600.000 lembar saham Jumlah saham IPO yang dilepas ini mewakili 12,67 persen dar modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, maka perusahaan akan meraup dana segar hingga Rp 9,99 triliun dari IPO.
Rencana penggunaan dana tersebut akan dialokasikan, sekitar 8,4 persen untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya, 9,4 persen untuk pembayaran utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan, serta 23,6 persennya untuk pembayaran seluruh utang kepada OCBC NISP.
Ilustrasi IHSG. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kemudian 1,4 persen untuk. pembayaran seluruh utang outstanding fasilitas term loan 1 dan fasilitas loan 3 kepada OCBC NISP. Lalu 3,3 persen untuk belanja modal, 50,4 persen untuk keperluan entitas anak, dan sisanya 3,5 persen akan digunakan untuk modal kerja.
ADVERTISEMENT
Saat ini NCKL mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif seluas 5.523,99 hektare di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Maluku Utara melalui dua konsesi pertambangan. Perseroan juga memiliki dua prospek pertambangan nikel seluas 3.660,24 hektare yang terletak di Pulau Obi.
NCKL berada di posisi strategis untuk mendapatkan keuntungan dari meningkatnya kebutuhan baterai di industri kendaraan listrik, sebagai respons terhadap upaya transisi energi. Ini akan meningkatkan permintaan bijih nikel maupun MHP.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Lebih lanjut, NCKL akan terus mendukung upaya hilirisasi nikel yang digaungkan Pemerintah dan berharap dapat memberikan kontribusi berharga dalam terciptanya ekosistem industri baterai isi ulang untuk kendaraan listrik di Indonesia.
Berdasarkan kinerja keuangan, pendapatan NCKL dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp 9,04 triliun selama periode Januari hingga November 2022 atau naik 17,32 persen dibandingkan per November 2021. NCKL juga mencatat pendapatan lain senilai Rp231,30 miliar, meningkat 255,82 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 65 miliar.
ADVERTISEMENT

Berikut adalah jadwal IPO NCKL: