Hartadinata Abadi Kerja Sama dengan Antam, Luncurkan Produk Emas Anti Pemalsuan

17 Februari 2023 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Produk EMASKU di JCC, Jumat (17/2/2023). Foto:  Nabil Jahja/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Produk EMASKU di JCC, Jumat (17/2/2023). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
ADVERTISEMENT
PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meluncurkan produk terbarunya yaitu EMASKU, produk emas kilobar yang menyandang teknologi bullion protect, yaitu teknologi untuk melawan dan mengantisipasi pemalsuan emas batangan dengan membubuhkan tinta keamanan pada permukaan produk emas.
ADVERTISEMENT
"Inovasi ini yang membedakan EMASKU dan emas batangan, pada EMASKU kita jaga betul-betul security-nya. Produksi EMASKU terjamin memang sudah sangat dipercaya dan diandalkan," ujar Sandra Sunanto, CEO PT Hartadinata Abadi pada peluncuran EMASKU di JCC, Jumat (17/2).
Sandra mengatakan EMASKU sedikit berbeda dengan produk Emas Kita, yang hanya digunakan sebagai instrumen investasi. EMASKU dapat diberdayakan untuk sektor bisnis, industri, atau kebutuhan personal.
"Untuk saat ini, karena gramasi EMASKU terbilang besar, pembeli baru bisa memperolehnya dari reseller yang sudah ditetapkan. Selain itu, produk ini juga belum tersedia di toko-toko retail mengingat fokus utamanya masih untuk B2B market seperti toko emas," ujar Sandra kepada awak media.
CEO PT Hartadinata Abadi, Sandra Sunanto, pada Peluncuran EMASKU di JCC, Jumat (17/2/2023). Foto: Nabil Jahja/Kumparan
Sandra menyebutkan ke depannya produksi EMASKU dengan gramasi yang lebih kecil akan segera diproduksi, agar harga bisa lebih terjangkau terutama untuk investor muda dan milenial.
ADVERTISEMENT
"Tren investasi (milenial) memang mengikuti tren kadar yang tidak terlalu tinggi, dengan gramasi kecil dan model fashion," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Antam, Handaru Bimo Asmoro, juga mengimbau anak-anak muda untuk segera berinvestasi emas, karena instrumen ini dinilai akan terus meningkat harganya dalam jangka panjang.
"Kalau melihat polanya, bahkan kita sebaiknya alokasikan (dana) secara khusus. Kalau lihat jangka panjang tren (harga)nya pasti naik, memang harus dipaksa," pungkasnya.