Hary Tanoesoedibjo Mundur sebagai Direktur Utama MNC Digital (MSIN), Kenapa?

31 Januari 2023 9:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hary Tanoe usai diperiksa di Kejaksaan Agung Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hary Tanoe usai diperiksa di Kejaksaan Agung Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Hary Tanoesoedibjo resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN). Surat pengunduran diri bos MNC Digital tersebut sudah disampaikan sejak 26 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (31/1), Direktur MNC Digital Entertainment, Ella Kartika, menjelaskan pengunduran diri tersebut untuk memenuhi ketentuan pasal 6 peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 33/POJK.04/2014.
“Ini sehubungan dengan pembatasan bagi direksi perusahaan publik untuk menjabat sebanyak-banyaknya pada 2 perusahaan publik,” kata Ella.
Hary Tanoesoedibjo sudah menjabat sebagai direktur utama MSIN sejak 11 Maret 2022. Hary Tanoe menggantikan Ella Kartika yang menjabat sebagai direktur.
Saat itu, PT MNC Studios International Tbk (MSIN), anak perusahaan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rapat menyetujui perseroan mengakuisisi 3 perusahaan yaitu PT MNC Digital Indonesia (MDI) dan PT MNC Portal Indonesia (MPI) dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), serta PT MNC OTT Network (OTT) dari PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).
ADVERTISEMENT
Setelah adanya akuisisi ini perseroan kemudian juga berganti nama menjadi PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN).
“Saya pimpin langsung sebagaimana saya memimpin grup,” ujar Hary, dalam press conference RUPSLB MSIN, Jumat (11/3).
Menurut Hary tujuan akuisisi jumbo ini adalah untuk menciptakan grup digital entertainment terbesar di Indonesia. Dengan akuisisi ini maka MSIN kini telah dilengkapi dengan portofolio platform distribusi digital komprehensif melalui RCTI+ (Advertising-Based Video On Demand (AVOD) superapp) & Vision+ (Subscription-based Video On Demand (SVOD) superapp), serta 7 portal online.
Lebih lanjut, portfolio tersebut akan bertindak sebagai platform utama untuk memaksimalkan monetisasi konten MSIN. Sehingga akhirnya diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan basis audiens digital milik Perseroan.
“Milestone penting ini akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk memperdalam pemahaman Perseroan tentang preferensi konsumsi pemirsa Indonesia di semua platform digital,” tutur Hary.
ADVERTISEMENT