Hashim: Butuh 20 Tahun Bangun Tanggul Laut Raksasa, Harus Mulai dari Sekarang

31 Oktober 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara proyek pembangunan tanggul laut yang masih dalam tahap penyelesaian di kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara proyek pembangunan tanggul laut yang masih dalam tahap penyelesaian di kawasan Kampung Bahari Tambaklorok, Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024). Foto: Aji Styawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan proyek Tanggul Laut Raksasa yang rencananya dibangun sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) butuh waktu 20 tahun.
ADVERTISEMENT
Hashim mengatakan, tanggul laut raksasa alias giant sea wall pembangunannya diproyeksi butuh waktu hingga 2 dekade. Dia menekankan proyek itu harus dimulai sesegera mungkin.
Untuk itu, Hashim pun menemui Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada hari ini, Kamis (31/10) untuk membahas proyek tersebut bersama isu-isu lainnya.
"Program ini mungkin memakan waktu 20 tahun. Mungkin 2-3 presiden yang melaksanakan. Tapi harus mulai sekarang," tegasnya saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kamis (31/10).
"Ini Tanggul laut untuk menjaga pantai utara. Program Pak Prabowo adalah kita bikin Tanggul laut Raksasa dari Banten sampai ke Jawa Timur," imbuh Hashim.
Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup Hashim Djojohadikusumo menyampaikan keterangan pers saat ditemui di kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Hashim menyebutkan, Tanggul Laut Raksasa sebenarnya bukan proyek baru, melainkan sudah dicanangkan sejak tahun 1994 alias 30 tahun lalu. Saat ini, menurut dia, Presiden Prabowo Subianto sudah siap merealisasikannya.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang belum jalan. Nah, rencananya kan sudah ada. Konsultan-konsultan sudah menyusun. Tapi mungkin harus diperbaiki," katanya.
Proyek ini rencananya akan membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Tujuannya untuk melindungi kawasan pesisir pantai Utara Jawa yang rentan terjadi abrasi dan banjir rob karena kenaikan permukaan laut imbas perubahan iklim.
Hashim mencontohkan fenomena permukaan tanah di Teluk Jakarta yang ambles karena kenaikan permukaan air laut. Selain itu, proyek ini juga untuk menjaga sumber pangan nasional yang ada di sepanjang Pantura.
"Kita mulai sekarang. Kalau tidak mulai sekarang, sawah-sawah di pantai utara akan tenggelam, bisa berapa juta hektare kita hilang. Ini semacam emergency. Harus segera. Karena ini perlu waktu yang cukup lama," ujarnya.
ADVERTISEMENT