Hashim: Prabowo Bisa Bangun 30 Juta Apartemen dan Rumah jika Jabat Dua Periode

26 Februari 2025 11:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hashim Djojohadikusumo tiba di kediaman pribadi presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hashim Djojohadikusumo tiba di kediaman pribadi presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (20/10/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto disebut berpotensi bisa membangun hingga 30 juta rumah dan apartemen jika menjabat dua periode.
ADVERTISEMENT
Utusan Khusus Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Prabowo menjelaskan program pembangunan rumah akan terus dijalankan.
“Kalau nanti Pak Prabowo diberikan mandat lagi, bisa dilanjut lagi 5 tahun, jadi nanti target kita 30 juta apartemen dan rumah,” ujar Hashim dalam CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan pada Rabu (25/2).
Angka tersebut dapat dicapai dengan asumsi 3 juta rumah dibangun setiap tahun. Untuk saat ini, Hashim juga yakin program 3 juta rumah bisa tercapai karena program ini juga mendapat dukungan dari berbagai negara.
Terkait ini, Hashim juga menjelaskan dalam merumuskan program 3 juta rumah, Ia mencontek beberapa negara di mana sektor perumahan memiliki dampak ke sektor ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Saya nyontek pengalaman di China, pengalaman di Jepang, pengalaman di Singapura, pengalaman di Korea Selatan, di mana di negara-negara ini perumahan menjadi satu pilar pertumbuhan ekonomi. Sampai kemarin tahun 2017, perumahan mencapai 25 persen dari GDP China,” kata Hashim.
Hashim optimis program 3 juta rumah dapat turut berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia karena program ini melibatkan banyak sektor yang dapat melahirkan efek multiplier.
Foto udara areal perumahan di Kecamatan Puuwatu, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (21/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Andry Denisah
Beberapa industri yang akan terkena dampak positif adalah semen, besi baja, kawat listrik, kabel sampai mebel.
“Industri semen saat ini lagi lesu. Dari kapasitas produksi 120 juta, hanya terjual 60 juta, 50 persen capacity. Tapi dengan program perumahan, bakal nanti bertambah 15 juta ton semen. Itu hanya satu bidang saja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Hashim juga percaya program 3 juta rumah dapat menyumbang target pertumbuhan ekonomi 8 persen bersama dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“2 sampai 3 persen per tahun dari makanan gratis, dari perumahan kita sudah lihat bisa tambah 4 persen. Dari yang prediksi sekarang ini kalau tidak salah, prediksi tahun ini 5,3 persen ya (pertumbuhan ekonomi), dengan makanan gratis dan perumahan bisa tambah 4 persen, bisa 9,3 persen,” kata Hashim.
BI Sediakan Rp 130 Triliun
Hashim, yang juga sempat menjadi Kepala Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, mengatakan pemerintah mendapatkan banyak dukungan pendanaan untuk program 3 juta rumah.
Selain dari investor asing, di mana sudah ada beberapa negara yang berminat berinvestasi, Hashim menekankan bahwa Indonesia juga mampu menyediakan dana jumbo untuk program 3 juta rumah, salah satunya bantuan dari BI.
ADVERTISEMENT
"Bank Indonesia, saya dengar, saya kira dari kawan-kawan kementerian sudah tahu, Bank Indonesia bersedia untuk menyediakan Rp 130 triliun untuk mendukung sektor perumahan," kata dia saat CNBC Economic Outlook 2025, Rabu (26/2).
Dana sebesar Rp 130 triliun itu sudah disepakati oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pekan lalu. Dengan begitu, dia semakin optimistis pemerintah bisa meraup dana segar lebih besar dari dalam negeri untuk program 3 juta rumah.
Hanya saja, Hashim tidak merinci dana Rp 130 triliun yang disediakan BI tersebut apakah berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) khusus perumahan yang sudah digodok bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), atau berupa insentif likuiditas makroprudensial (KLM).